Keberadaan Ekonomi Digital di Tengah Perkembangan Zaman, Seberapa Urgenkah?

Ilustrasi penggunaan ekonomi digital di Indonesia (Foto: graduate.binus.ac.id)

PARBOABOA, Jakarta - Di tengah arus globalisasi dan revolusi industri 4.0, ekonomi digital menjadi pilar utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. 

Kemajuan teknologi dan internet yang pesat telah mengubah cara orang dalam bekerja, berbelanja, berkomunikasi, dan bahkan belajar. 

Transformasi tersebut menunjukkan betapa pentingnya adaptasi terhadap ekonomi digital dalam menjaga daya saing dan pertumbuhan ekonomi.

Ekonomi digital mencakup berbagai sektor, mulai dari e-commerce, fintech, hingga layanan berbasis teknologi seperti ride-hailing dan pengiriman makanan. 

Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), kontribusi ekonomi digital terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia diperkirakan akan mencapai 18 persen pada 2030. 

Sementara riset yang dibuat Google, Temasek, dan Bain & Company dari total nilai penjualan (Gross Merchandise Value/GMV) ekonomi digital telah  mencapai US$ 70 miliar. 

Proyeksi tersebut diperkirakan meningkat menjadi US$ 146 miliar pada 2025. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

Dengan kata lain, berdasarkan data yang tersaji, potensi ekonomi digital Indonesia tidak hanya besar tetapi juga vital bagi perkembangan ekonomi nasional.

Potensi ekonomi digital terus tumbuh dan berkembang pesat, terutama dengan masuknya era ekonomi digital 5.0. 

Menurut Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, optimalisasi ekonomi digital perlu memperhatikan beberapa aspek penting seperti infrastruktur telekomunikasi dan perlindungan konsumen digital. 

Selain itu, sumber daya manusia dengan keterampilan khusus di bidang teknologi, lanjut Hasan "menjadi pilar penting yang harus diperhatikan." 

Ia juga menekankan pentingnya membangun ekosistem inovasi, pelayanan publik, ekonomi digital, serta tata kelola dan strategi digital yang efektif untuk menunjang perkembangan ekonomi digital.

Hal lain soal pemanfaatan teknologi gelombang baru seperti 5G, IoT (internet of things), blockchain, kecerdasan buatan (AI), dan cloud computing yang mendukung hilirisasi ekonomi digital menjadi penekanan tersendiri.

Menggali Potensi Pasar

Pandemi COVID-19 telah mempercepat adopsi belanja online di mana banyak konsumen yang beralih ke platform digital untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Hal ini menciptakan peluang besar bagi UMKM untuk memperluas pasar mereka dan meningkatkan pendapatan. 

Dengan adanya platform e-commerce, UMKM dapat menjangkau konsumen, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di pasar internasional.

"Ekonomi digital membuka peluang bagi UMKM untuk bersaing di pasar global," ujar mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate suatu waktu. 

Para pelaku UMKM, lanjutnya "bisa memanfaatkan platform digital untuk memasarkan produk mereka ke berbagai negara." 

Selain e-commerce, sektor fintech juga memainkan peran penting dalam ekonomi digital. 

Layanan keuangan berbasis teknologi, seperti pembayaran digital, pinjaman online, dan investasi digital telah membantu meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. 

Fintech memungkinkan masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki akses ke layanan keuangan tradisional untuk mendapatkan layanan tersebut dengan mudah dan cepat.

Peningkatan inklusi keuangan tidak hanya membantu individu dan bisnis dalam mengelola keuangan mereka dengan lebih baik tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. 

Dengan akses yang lebih mudah ke layanan keuangan, masyarakat dapat memulai dan mengembangkan usaha, serta meningkatkan kesejahteraan mereka.

Transformasi Digital di Sektor Pendidikan

Pentingnya ekonomi digital juga tercermin dalam sektor pendidikan. Pembelajaran online dan penggunaan teknologi dalam pendidikan menjadi bagian penting dari proses belajar mengajar. 

Pandemi Covid-19 lalu turut mempercepat adopsi teknologi pendidikan dimana banyak sekolah dan universitas yang mengimplementasikan sistem pembelajaran jarak jauh.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim mengafirmasi pentingnya akses media, secara khusus teknologi pendidikan dalam membantu kegiatan belajar mengajar.

"Dengan pembelajaran online, siswa dapat mengakses materi pendidikan dari mana saja dan kapan saja," ungkap Nadiem pada Momen Hardiknas, Minggu (01/07/2023) lalu. 

Nadiem menambahkan "pembelajaran online memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyesuaikan kecepatan belajar sesuai dengan preferensi mereka sendiri.

Meskipun ekonomi digital menawarkan banyak peluang, ada juga tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah kesenjangan digital, di mana akses terhadap teknologi dan internet belum merata di seluruh Indonesia. 

Untuk mengatasi persoalan ini, pemerintah telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk meningkatkan akses internet di daerah terpencil dan mendukung pengembangan infrastruktur digital.

Selain itu, literasi digital juga menjadi hal penting. Masyarakat perlu diberikan edukasi tentang penggunaan teknologi digital secara aman dan efektif.

Pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk menyediakan program pelatihan dan edukasi yang dapat membantu masyarakat mengembangkan keterampilan digital mereka.

Sekilas Tentang Ekonomi Digital

Ekonomi digital merujuk pada sistem ekonomi yang didasarkan pada teknologi digital dan internet sebagai elemen kunci dalam proses produksi, distribusi, dan konsumsi barang serta jasa. 

Dalam ekonomi digital, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) digunakan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan inovasi di berbagai sektor. 

E-commerce mencakup transaksi jual beli barang dan jasa melalui platform online untuk menjangkau pelanggan secara global, serta memberikan kenyamanan bagi konsumen untuk berbelanja kapan saja dan di mana saja. 

Selain e-commerece, perbankan digital juga menyediakan layanan keuangan secara online, termasuk pembayaran digital, transfer uang, dan layanan perbankan lainnya.

Inovasi ini memudahkan transaksi dan meningkatkan inklusi keuangan dengan menjangkau masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki akses ke layanan perbankan tradisional. 

Selain itu, aplikasi perpesanan instan dan media sosial digunakan untuk komunikasi, pemasaran, dan interaksi sosial dan bisnis di seluruh dunia. 

Inovasi teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), big data, Internet of Things (IoT), blockchain, dan cloud computing juga digunakan untuk menciptakan produk dan layanan baru yang lebih efisien dan inovatif. 

Teknologi digital juga memungkinkan otomatisasi dan optimasi proses produksi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas serta kecepatan produksi. 

Dengan memanfaatkan teknologi digital, maka peluang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif mampu tercipta dan masyarakat akan memperoleh keuntungan.

Editor: Defri Ngo
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS