PARBOABOA, Santa Cruz de Tenerife - Ribuan penduduk Tenerife di Kepulauan Canary, Spanyol, diperintahkan untuk mengungsi akibat kebakaran hutan yang telah berlangsung selama empat hari.
Pada Sabtu (19/8/2023), pemerintah daerah Kepulauan Canary memerintahkan 4.000 orang untuk mengungsi. Pada hari sebelumnya, 4.500 warga telah diminta untuk menyelamatkan diri.
Layanan darurat di Kepulauan Canary memperkirakan jumlah pengungsi bisa mencapai lebih dari 26.000 orang, berdasarkan sensus penduduk pulau tersebut. Warga yang membutuhkan tempat perlindungan akan diarahkan ke fasilitas penampungan yang telah disiapkan.
Untungnya, sejak kebakaran hutan pada Selasa (15/8/2023) lalu, belum ada laporan adanya korban luka.
Pemerintah daerah mengaku kesulitan memadamkan api karena cuaca yang panas dan kering. Kondisi ini diperparah oleh angin kencang yang mempercepat penyebaran api. Selain itu, area yang terbakar memiliki medan yang curam dan sulit dijangkau oleh petugas pemadam.
Hingga saat ini, luas kebakaran hutan telah mencapai setidaknya 5.000 hektare. Lebih dari 265 petugas pemadam kebakaran sedang berusaha mengatasi kobaran api dengan dukungan dari 19 pesawat, termasuk unit yang dikirim dari daratan.
Sebagai informasi, Kepulauan Canary terdiri atas tujuh pulau dan terletak di lepas pantai barat laut Afrika serta barat daya Spanyol. Wilayah ini memiliki populasi sekitar satu juta orang dan merupakan destinasi wisata yang populer di negara tersebut.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Kebakaran Hutan Eropa, Spanyol merupakan negara di Uni Eropa yang paling terdampak oleh kebakaran hutan sepanjang tahun ini. Sudah tercatat sekitar 75.000 hektare lahan terbakar di Spanyol, melebihi Italia dan Yunani.
Spanyol juga berkontribusi hampir 40 persen dari total hampir 800.000 hektare lahan yang terbakar di Uni Eropa pada tahun 2022.