PARBOABOA, Kinshasa - Sebuah kapal kayu berpenumpang lebih dari 300 orang terbelah jadi dua di sungai wilayah Kongo. Akibatnya, 18 orang tenggelam.
Polisi dan penyelam terus mencari penumpang yang hilang. Sementara petugas tengah menyelidiki penyebab tenggelamnya kapal yang ditumpangi banyak pejabat pemerintah setempat itu.
Penjabat kepala polisi di wilayah Oshwe, Provinsi Mai-Ndombe, Martin Nakweti mengatakan, peristiwa nahas itu terjadi di Sungai Lukenie, Selasa (15/8/2023).
Menurut presiden organisasi masyarakat sipil di Oshwe, Bovic Ngampenga, kapal itu pecah dan tenggelam karena kelebihan muatan. Kapal itu telah rusak dan seharusnya tidak boleh dioperasikan lagi.
Sebagai informasi, penduduk yang tinggal di tepi sungai di Kongo mengandalkan kapal kayu yang dikenal sebagai 'balaniere' untuk melakukan perjalanan dari rumah ke tempat kerja di daerah lain yang seringkali tidak memiliki jalan raya.
Sayangnya, kasus kapal tenggelam kerap terjadi wilayah-wilayah terpencil negara itu. Salah satunya di di Mai-Ndombe, sebuah provinsi yang penuh dengan danau dan sungai yang terletak 400 kilometer di timur ibu kota Kongo, Kinshasa.
Pejabat lokal bernama David Bisaka tenggelam pada April lalu setelah kapalnya tenggelam di Sungai Mfimi di provinsi yang sama.
Pada awal tahun ini, kapal terbalik dan tenggelam di Kongo menyebabkan 145 orang hilang dan diduga tewas. Korban selamat hanya 55 orang.