PARBOABOA, Medan - Rencana untuk mendirikan ruang perawatan pasien covid-19 di kapal isolasi apung akan segera diwujudkan oleh Pemerintah Kota Medan. Kapal laut milik PT Pelni akan disiapkan untuk menampung pasien.
"Rencananya, kapal milik PT Pelni itu akan digunakan
sebagai tempat isolasi mandiri bagi masyarakat yang terkonfirmasi positif
Covid-19 dengan gajala ringan maupun orang tanpa gejala," kata Bobby
Nasution, Kamis (12/8).
Bobby telah menandatangani kerja sama antara Pemko Medan
dengan PT Pelni disaksikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang dilakukan
secara virtual.
Fasilitas kapal apung isolasi terpusat ini diberikan
sebagai bantuan penanganan covid-19 di Kota Medan yang masih tinggi.
“Atas nama Pemko Medan, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak atas perhatiannya terhadap masyarakat Kota
Medan, sehingga KM Bukit Raya dapat digunakan dan dijadikan sebagai lokasi
isoter," kata Bobby.
KM Bukit Raya akan tiba di Pelabuhan Belawan pada Senin
(16/8) dan akan dilakukan penataan dan penyediaan alat kesehatan pendukung yang
dibutuhkan selama isolasi.
KM Bukit Raya sendiri mampu menampung sebanyak 478 tempat
tidur. Selain untuk menangani pasein Covid-19 di Medan Utara, fasilitas ini
tentu bisa digunakan oleh seluruh warga Medan.
"Ini sebagai langkah awal, jika ada warga Medan bagian
utara yang terkonfirmasi dan berada dalam zona merah, akan sangat kejauhan jika
dibawa ke wilayah bagian Barat ataupun Selatan. Untuk itu, kita persiapkan KM
Bukit Raya sebagai tempat penanganan awal," terangnya.
Adapun program kapal apung isoter ini juga akan beroperasi
di beberapa wilayah yaitu: Bitung (Sulawesi Utara), Kabupaten Minahasa Utara,
Sorong dan Jayapura.
Tiga kapal disediakan yaitu: KM Tatamailau disiagakan di
Pelabuhan Bitung. Sementara KM Sirimau di Pelabuhan Sorong dan KM Tidar di
Pelabuhan Jayapura.