Kaesang Gabung PSI, Politisi Senior PDIP Singgung Soal Perjalanan Karier Jokowi

Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep resmi gabung PSI. (Foto: Instagram/@kaesangp)

PARBOABOA, Jakarta - Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, kembali disorot setelah memutuskan bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Kaesang memilih jalannya sendiri dan tidak mengikuti jejak sang ayah, Joko Widodo, yang saat ini tercatat sebagai kader PDIP.

Ia juga mengambil langkah politik yang berbeda dengan kakanya, Gibran Rakabuming Raka, yang juga masih menjadi kader aktif partai moncong putih itu.

Kaesang beralasan, PSI menjadi salah satu partai politik yang diisi oleh anak-anak muda berintegritas sebagai jembatan untuk bisa terlibat dalam politik praktis.

Bagi Kaesang, keterlibatan anak muda di politik menjadi sesuatu yang mutlak, sebab masa depan Indonesia ada di tangan mereka.

"Saya lihat PSI partai yang bagus yang diisi oleh anak-anak muda yang berintegritas,” ungkap Kaesang dikutip pada Senin (25/9/2023).

Usai Kaesang bergabung ke PSI, rumor tentang restu Jokowi mulai mencuat ke publik. Suami Erina Gundono itu disebut telah mendapatkan restu dari Jokowi.

Namun, hal tersebut ditepis Gibran Rakabuming. Ia menyebut Jokowi tidak secara spesifik memberi restu kepada Kaesang untuk merapat ke PSI.

Di sisi lain, Jokowi sendiri mengaku sudah memberikan masukan terkait keputusan Kaesang, namun ia tidak mengintervensi lebih jauh soal keputusan putranya itu.

Apalagi, saat ini Kaesang sudah berkeluarga, dan Jokowi memberikan hak sepenuhnya kepada sang anak untuk menentukan jalannya sendiri.

Hal ini juga sekaligus menepis soal isu potensi hukuman yang diterima Jokowi setelah Kaesang bergabung ke PSI.

Mengingat, partai besutan Megawati itu hanya mengatur larangan bagi anggota keluarga yang masih berada dalam satu kartu keluarga.

Aturan tersebut tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PDIP Nomor 25a, di mana keluarga kader PDIP mesti dalam satu partai yang sama.

Politisi senior PDIP, Hendrawan Supratikno menyebut, keluarga yang dimaksud dalam aturan itu ialah istri dan anak yang masih menjadi tanggungan.

Sementara, Kaesang Pangarep sudah tidak menjadi tanggungan Jokowi lantaran sudah menikah dan pisah kartu keluarga.

Kendati demikian, pilihan Kaesang untuk tidak mengikuti jejak Jokowi dan Gibran, rupanya sedikit mengusik rasa heran publik.

Hal itu disampaikan Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, dalam keterangannya pada Senin (25/9/2023).

Said mengatakan, secara administratif Kaesang memang bukan lagi bagian dari keluarga inti Jokowi, tetapi perjalanan panjang Jokowi bersama PDIP tidak bisa dipisahkan.

Ia kemudian menyinggung rekam jejak Jokowi sejak menjabat sebagai kepala daerah hingga presiden yang sudah berada dalam perahu bernama PDIP.

PDIP, kata dia, menjadi partai yang cukup berjasa membesarkan Jokowi dan keluarganya di kancah politik selama hampir dua dekade. 

Bagi Said, ini merupakan rangkaian perjalanan kehidupan yang cukup panjang, yang mau tak mau mempengaruhi perjalanan hidup siapa pun.

Karena itu, keputusan Kaesang untuk masuk ke partai lain, kata Sadi, tentu membuat publik sedikit merasa heran.

Namun, ia tetap melihat keputusan itu sebagai hal yang lumrah dalam kehidupan demokrasi.

Aktivitas PDIP, kata dia, akan tetap berjalan normal untuk mengabdi pada negeri ini tanpa terganggu oleh persoalan apapun.

Menurutnya, PDIP terlalu besar untuk terusik hanya oleh satu dua orang apalagi yang bukan menjadi pengurus inti.

Sementara itu, Wakil Dewan Pembina DPP PSI, Grace Natalie, mengaku senang dengan bergabungnya Kaesang ke PSI.

Menurutnya, kehadiran Kaesang memberi energi baru bagi PSI. Grace juga menyebut jika dirinya telah menjalin komunikasi yang cukup lama dengan Kaesang.

Editor: Andy Tandang
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS