PARBOABOA, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap menjatuhkan pilihannya kepada Perry Warjiyo sebagai calon Gubernur Bank Indonesia periode 2023-2028.
Nama Perry pun sudah disampaikan ke pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk melakukan fit and proper test.
"Sudah dikirimkan ke DPR, Bapak Perry Warjiyo (calon Gubernur BI)," ujar Jokowi di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN Nusantara, Kamis (23/2/2023).
Jokowi menyebut, Perry memiliki punya jam terbang dan pengalaman memadai dalam menjalankan tugasnya. Sehingga, pandemi covid-19 hingga perang Rusia-Ukraina yang menjadi ancaman bisa dimitigasi dampaknya ke dalam negeri.
"Fiskal dan moneter sangat penting dan kita harus menempatkan orang-orang yang memiliki jam terbang yang tinggi, memiliki pengalaman yang tinggi," jelasnya.
Dengan dicalonkannya nama Perry, saat terpilih nanti, maka ini adalah periode kedua bagi pria asal Solo ini menjabat sebagai pimpinan bank sentral. Ini juga akan menjadi sejarah jabatan tertinggi di BI diduduki oleh orang yang sama dalam dua periode berturut-turut.
Sebagaimana diketahui, Perry Warjiyo saat ini masih menjabat sebagai Gubernur BI. Namun, masa jabatan Perry Warjiyo selaku Gubernur BI akan segera berakhir pada Mei 2023.
Profil Singkat Perry Warjiyo
Mengutip situs BI, Perry Warjiyo lahir di Sukoharjo pada tahun 1959. Perry menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta pada tahun 1982. Kemudian, dia memulai karier di BI pada 1984.
Pada 1986, Perry mendapatkan gelar Master pada tahun 1989 pada Iowa State University dan meraih gelar Ph.D di tahun 1991.
Perry tercatat memiliki karier yang panjang dan cemerlang di BI, khususnya di area riset ekonomi dan kebijakan moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta Biro Gubernur.
Sebelum menjabat sebagai Gubernur BI, Perry pernah menjabat sebagai Deputi Gubernur BI periode 2013-2018.
Perry juga pernah menjabat sebagai Asisten Gubernur untuk kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional. Jabatan tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia.
Pada 2009, Perry Warjiyo juga pernah mencicipi posisi penting selama 2 tahun sebagai Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF), mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group pada tahun 2007-2009.
Perry Warjiyo kemudian resmi menjadi Gubernur Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden RI No.70/P Tahun 2018 tanggal 16 April 2018, dan mengucapkan sumpah jabatan pada tanggal 24 Mei 2018.
Editor: Sondang