PARBOABOA – Otoritas Israel mengumumkan telah diselesaikannya pembangunan tembok pembatas di sepanjang perbatasan Israel dan jalur Gaza.
Pembatas yang disebut sebagai 'tembok besi' itu dilengkapi dengan pengembangan sensor bawah tanah, radar dan kamera untuk menangkal ancaman yang mungkin terjadi.
Pada 2016, Israel mengumumkan pembangunan proyek tersebut yang mencakup pagar di atas tanah sebagai penghalang.
Israel mempertahankan blokade terhadap Gaza sejak tahun 2007, ketika kelompok Hamas mengambil alih kekuasaan atas wilayah tersebut.
Blokade Israel itu membatasi dengan ketat aliran barang dan orang yang keluar-masuk wilayah Gaza yang dihuni sebanyak 2 juta jiwa.
Kementerian Pertahanan Israel dalam pernyataannya di berita AFP, Rabu (8/12/2021), menyebut pembatas sepanjang 65 kilometer itu sudah rampung setelah selama 3,5 tahun waktu pembangunannya.
Otoritas Israel menyebut pembatas itu berupa pagar cerdas setinggi enam meter yang dilengkapi sistem radar, kamera, sistem pemantauan maritim juga ruang komando dan kontrol.
“Penghalang itu, yang merupakan proyek inovatif dan berteknologi maju, menghalangi Hamas dari salah satu kemampuan yang coba dikembangkannya,” kata Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz, menurut sebuah pernyataan tertulis pada Rabu (7/12/2021).
Otoritas pertahanan Israel menegaskan blokade Gaza diperlukan untuk menangkal ancaman dari kelompok Hamas. Selain di perbatasan Gaza, Israel juga membangun pembatas keamanan di sepanjang wilayahnya yang berhubungan dengan Tepi Barat, yang diduduki sejak perang tahun 1967 silam.
Sejak 2007, Israel dan Hamas yang menguasai pesisir Jalur Gaza telah berperang sebanyak empat kali.
Pada Mei 2021 serangan Israel selama 11 hari di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 260 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.900 orang.
Dalam konflik itu kelompok Hamas meluncurkan ribuan roket ke arah Israel, yang direspons dengan ratusan serangan udara balasan Israel. Akibatnya lebih dari 240 orang dilaporkan tewas di Gaza, sedangkan 12 orang lainnya tewas di Israel.