PARBOABOA - ISBN adalah singkatan dari International Standard Book Number yang sering dijumpai dalam terbitan buku, seperti novel atau buku pelajaran.
Sesuai namanya, penomoran buku ini terdiri dari 13 digit angka unik yang berbeda. Dengan demikian, tiap buku memiliki ISBN-nya masing-masing.
Lantas, Apa itu ISBN? Selengkapnya, simak artikel ini sampai selesai ya!
Pengertian ISBN
ISBN adalah sistem identifikasi unik yang digunakan untuk mengidentifikasi secara global sebuah buku. Setiap buku yang diterbitkan secara resmi biasanya memiliki nomor ISBN yang bersifat unik.
Nomor ISBN terdiri dari 13 digit (sejak tahun 2007) atau 10 digit (sebelum tahun 2007) dan diberikan kepada buku oleh penerbit.
Nomor ini membantu dalam pelacakan dan identifikasi buku secara internasional, memastikan bahwa tidak ada nomor ISBN yang sama untuk dua buku yang berbeda.
Sebuah ISBN adalah dapat digunakan untuk menemukan informasi seperti penerbit, judul, edisi, dan format buku.
Dikutip dari situs Mediakom: Majalah Resmi Kementerian Kesehatan RI, ISBN tidak hanya termuat dalam buku cetakan, tetapi juga buku elektronik (ebook).
Sebelum tahun 2007, ISBN hanya terdiri dari 10 digit. Namun setelah 2007, ISBN memiliki 13 digit angka yang unik.
Selain buku, penomoran ISBN juga diberikan untuk: Terbitan braille Peta Film Video Audiobooks pada kaset, CD, dan DVD Terbitan elektronik Publikasi di internet Semua file yang mengandung teks atau tulisan.
Fungsi ISBN
Masih menurut laman Perpustakaan Nasional RI, 3 fungsi utama ISBN adalah berikut ini:
- Menetapkan identitas pada suatu karya buku yang diterbitkan oleh penerbit
- Membantu meningkatkan kelancaran distribusi buku dengan mencegah kesalahan dalam proses pemesanan
- Menjadi alat promosi efektif bagi penerbit karena informasi ISBN tersebar melalui Badan Nasional ISBN Indonesia di Jakarta dan Badan Internasional di London
Sejarah ISBN
Awal mulanya sejarah sistem ISBN buku adalah muncul di Britania Raya pada tahun 1966 oleh seorang pedagang buku dan alat tulis yang bernama W H Smith. Sebelumnya ISBN disebut Standard Book Numbering atau SBN dan digunakan hingga tahun 1974.
Dari dulu ternyata ISBN dipergunakan untuk memudahkan untuk mendata dan mengindeks koleksi buku cetak.
Ya, kita tahu sendiri ketika buku berkumpul, pasti akan pusing mencarinya. Jika ada 800.000 buku, kita mencari secara manual, akan memakan berapa lama coba? Pasti berjam-jam atau mungkin berhari-hari, belum nemu bukunya, sudah habis kesabaran dulu.
Maka dari itu, Smith memperkenalkan istilah ISBN adalah ini untuk memudahkan dalam pencarian buku. Jadi, Smith dahulunya pengoleksi buku asal Inggris. Dimana buku tersebut sudah diarsip dan dicatat ke system komputer.
Dari system komputer inilah, dari modal angka atau kode tersebut, buku akan lebih cepat ditemukan hanya sekali tekan lewat komputer. Maka komputer akan menunjukan rak bagian mana buku tersebut di simpan.
Kelihatannya sepele, tetapi ISBN adalah sangat bermanfaat bagi pustakawan hingga saat ini loh. Satu hal penting lagi, dulu belum ISBN namannya. Di tahun 1966 memperkenalkan dengan istilah Standard Book Numbering (SBN), baru seiring berjalannya waktu, hingga saat ini kita mengenalnya dengan istilah ISBN.
Meskipun hanya sederet symbol angka, ternyata penggunaan ISBN juga tidak boleh sembarangan digunakan loh. Karena ada kode etik dan aturannya.
Setiap Negara pun memiliki caranya berbeda. Ada ISBN yang menerapkan secara internasional (di Inggris) dan Nasional (Jakarta).
Hingga akhirnya standar internasional untuk buku-buku terbitan mengadopsi sistem ini. Ada juga sistem identikasi serupa yang disebut ISSN atau International Standard Serial Number.
Struktur ISBN
ISBN ditulis dengan huruf cetak yang jelas dan mudah dibaca. Singkatan ISBN adalah ditulis dengan huruf besar, lalu diikuti dengan angka pengidentifikasian buku yang terdiri dari lima bagian, yakni angka pengenal produk, pengenal kelompok, pengenal penerbit, pengenal judul, dan angka pemeriksa Masing-masing bagian dipisahkan dengan tanda hyphen atau penghubung (-).
Contoh: ISBN 978-602-1234-56-7
- Angka pengenal produk terbitan buku dari EAN (prefix identifier) = 978
- Kode kelompok (group identifier) = 602 (default)
- Kode penerbit (publisher prefix) = 1234
- Kode judul (titel identifier) = 56
- Angka pemeriksa (check digit) = 7
Mengutip laman MediaKom Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, saat ini ISBN baru dapat diberikan kepada penerbit, belum bisa diberikan kepada perorangan.
Demikianlah informasi mengenai apa itu ISBN yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat!
Editor: Wanovy