PARBOABOA, Jakarta - Pemerintah Indonesia melakukan peminjaman uang kepada Asian Development Bank (ADB) sebesar USD 500 ribu atau setara Rp 7,1 triliun yang direncanakan untuk pemulihan beberapa sektor pembangunan.
Direktur ADB Bidang Pembangunan Manusia dan Sosial bagi Asia Tenggara, Ayako Inagaki mengatakan, program baru ini akan membantu meningkatkan pembangunan sumber daya manusia, yang merupakan inti dari strategi pemerintah Indonesia dalam mencapai pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dalam jangka panjang.
"Program baru ini akan membantu meningkatkan pembangunan sumber daya manusia (SDM), yang merupakan inti dari strategi pemerintah Indonesia dalam mencapai pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dalam jangka panjang," kata Ayako Inagaki, Jumat (19/11/2021).
Selain itu dana tersebut akan dipergunakan untuk menaikkan produktivitas tenaga kerja, serta melakukan reformasi di bidang kesehatan termasuk pencegahan stunting atau gagal tumbuh tinggi anak.
"Program ini mendukung reformasi penting yang membantu pemerintah mencapai berbagai target kesehatan dan pendidikan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG/Sustainable Development Goal) PBB; meningkatkan pendidikan dan pelatihan keterampilan; mendorong lapangan kerja bagi kaum muda, termasuk lulusan universitas; memperluas jaring pengaman sosial serta mengurangi stunting pada anak-anak," tambahnya.
Ayako menyebutkan, angkatan kerja yang terampil sangat penting bagi transisi Indonesia menuju manufaktur teknologi tinggi dan ekspor bernilai tambah lebih tinggi, karena pandemi Covid telah memberikan dampak negatif terhadap hasil pembelajaran peserta didik.
Hal ini akibat penutupan sekolah yang berkepanjangan, sehingga dalam jangka panjang berpengaruh bagi anak-anak yang masih kecil. Pandemi juga menyebabkan buruknya tingkat imunisasi bagi balita, karena perawatan kesehatan non-COVID-19 menjadi lebih sulit diakses.
Senada dengan Ayoko, Direktur ADB bidang Manajemen Publik, Sektor Keuangan, dan Perdagangan untuk Asia Tenggara Jose Antonio Tan III mengatakan peningkatan pemulihan Indonesia dapat dilakukan dengan melakukan peningkatan sumber daya manusia.
"Dengan mengatasi defisit sumber daya manusia, program ini akan membantu meningkatkan pemulihan Indonesia dari pandemi global," kata Jose.
Pinjaman baru ini membiayai subprogram pertama dari tiga subprogram yaitu meningkatkan produktivitas melalui program pembangunan modal manusia (boosting productivity through human capital development program). Selain itu, program ini juga menggabungkan pinjaman berbasis kebijakan dengan bantuan teknis dan dukungan pengetahuan.
Dengan berfokus pada kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial, program ini bertujuan membantu menaikkan indeks sumber daya manusia Indonesia menjadi 59% pada 2026, sejajar dengan rata-rata kawasan dan rata-rata global.
Adapun indeks SDM Indonesia pada tahun 2020 adalah 54 persen, angka ini telah mengalami peningkatan sebesar 4 persen jika dibandingkan pada tahun 2010, dimana indeks SDM indonesia hanya 50 persen.