PARBOABOA, Jakarta - Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan berharap persetujuan perdagangan bebas (FTA) Indonesia antara Indonesia dan negara persatuan ekonomi Eurasia (EAEU) yang disebut Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA) dapat segera dijalankan.
Mendag menerangkan, kerja sama ekonomi yang telah diluncurkan 5 Desember 2022 antara Indonesia dana anggota Dewan Menteri Perdagangan EAEU harapannya mendorong perekonomian kedua negara.
Kata Zulkifli, beberapa cakupan isu perundingan dalam IEAEU-FTA meliputi perdagangan barang, aturan asal barang (rules of origin), pengamanan perdagangan (trade remedies) prosedur kepabeanan fasilitasi perdagangan (customs procedure and trade facilitation), sanitasi dan fitosanitasi, hak kekayaan intelektual, hambatan teknis untuk perdagangan, persaingan usaha, serta perdagangan digital.
“Indonesia menyambut baik berbagai inisiatif dalam rangka mengoptimalkan potensi hubungan ekonomi bilateral, sangat penting bagi kedua pihak untuk menyelesaikan perundingan secepatnya,” kata Mendag Zulkifli Hasan dalam pertemuan dengan anggota Dewan-Menteri Integrasi dan Ekonomi Makro Komisi Ekonomi Eurasia (Eurasian Economic Commission/EEC) Sergei Glazyev di Jakarta, Jumat (27/01/2023).
Saat ini kedua pihak masih menyusun draf kerangka acuan perundingan IEAEU-FTA. Perundingan putaran pertama direncanakan dilaksanakan pada kuartal pertama 2023, yaitu di bulan Maret/April tahun ini dan ditargetkan dapat diselesaikan dalam waktu dua tahun.
Catatan Kementerian Perdagangan (Kemendag), sepanjang Januari-November 2022, total perdagangan Indonesia dan EAEU mencapai 4 miliar dolar Amerika Serikat, naik 32,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara pada 2021, perdagangan kedua negara tercatat sebesar 3,33 miliar dolar Amerika Serikat.
Pada periode 2022, ekspor Indonesia ke EAEU tercatat sebesar 1,52 miliar dolar Amerika Serikat, sedangkan impor Indonesia dari EAEU tercatat sebesar 1,82 miliar dolar Amerika Serikat.
Indonesia kebanyakan mengimpor minyak kelapa sawit, minyak kelapa kopra, karet alam balata, alas kaki kulit, serta margarin. Komiditas ekspor terbanyak pupuk mineral/kimia (kalium), produk setengah jadi besi baja, paduan fero, batu bara briket, dan pupuk mineral/kimia (nitrogen) dari EAEU.
Pada 2021 EAEU menempati posisi ke-30 sebagai sumber investasi asing langsung (FDI) Indonesia dengan nilai investasi 23,2 juta dolar Amerika Serikat yang terdiri dari 214 proyek. Nilai ini meningkat 404,49 persen dibanding tahun 2020 yang tercatat sebesar 4,6 juta dolar Amerika Serikat.