PARBOABOA, Jakarta - Indeks kualitas udara Jakarta, Jumat, (25/8/2023) pagi hari mencapai skor 155 menurut pengukuran oleh IQAir (indeks kualitas udara). Skor ini menunjukkan tingkat kualitas udara masih berada dalam kategori tidak sehat.
Terdapat penurunan sedikit dalam skor tingkat polusi udara Jakarta jika dibandingkan dengan hari sebelumnya, yaitu Kamis (24/8/2023) pada waktu yang sama, yang mencapai 163. Angka ini mengindikasikan udara di Jakarta tetap masuk dalam kategori tidak sehat.
Apabila dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya yang juga menghadapi tingkat polusi udara yang tinggi, Jakarta saat ini berada di peringkat ketiga. Posisi pertama ditempati oleh Doha, Qatar dengan skor 174, diikuti oleh Dubai, Uni Emirat Arab yang mencapai 172.
Ternyata, wilayah penyangga sekitar Kota Jakarta juga mengalami masalah polusi udara. Kota Bogor memiliki indeks kualitas udara sebesar 124, yang menunjukkan tingkat udara yang tidak sehat.
Kota Depok, di sisi lain, memiliki skor kualitas udara yang lebih buruk daripada Jakarta, yaitu mencapai 187. Skor ini menandakan udara di Kota Depok saat ini dalam kondisi tidak sehat.
Sama halnya dengan Depok, udara di Kota Tangerang dan Tangerang Selatan juga masuk dalam kategori tidak sehat. Indeks kualitas udara di Kota Tangerang mencapai 168, sementara Tangerang Selatan mencapai 173.
Kota Bekasi, pada hari ini, memiliki indeks polusi udara sebesar 133 yang artinya tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Indeks kualitas udara memiliki enam kategori. Pertama, skor antara 0-50 masuk dalam kategori baik (Good). Skor 51-100 masuk dalam kategori sedang (Moderate).
Kemudian, angka 101-150 dikategorikan sebagai tidak sehat bagi kelompok sensitif (Unhealthy for sensitive groups). Skor 151-200 masuk dalam kategori tidak sehat (Unhealthy).
Angka 201-300 menunjukkan tingkat yang sangat tidak sehat (Very unhealthy). Terakhir, kategori berbahaya (Hazardous) terletak pada angka 301-500 atau lebih tinggi.
Editor: Umaya khusniah
