PARBOABOA, Jakarta – Status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 terancam diganti usai dibatalkannya drawing fase grup pada Sabtu, (25/03/2023) lalu.
Hal ini tentu menjadi kekhawatiran seluruh pihak sebab menyangkut masa depan persepakbolaan Indonesia.
Dengan ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan kepada Ketua Umum PSSI sekaligus Ketua Panitia Lokal (LOC) Piala Dunia U-20 2023, Erick Thohir untuk mencari solusi terbaik atas permasalahan tersebut. Pasalnya, kata Jokowi, nama Indonesia dipertaruhkan jika sampai status tuan rumah Piala Dunia U-20 dibatalkan.
Menanggapi hal itu, Erick Thohir mengatakan akan berjumpa petinggi FIFA untuk membahas status Indonesia sebagai tuan rumah.
"Saya dapat instruksi untuk segera ke dan berdiplomasi mencari solusi untuk sepak bola Indonesia. Ini hal yang tidak mudah. Saya akan berusaha semaksimal mungkin,” kata Erick dalam pernyataannya kepada wartawan di sela-sela pertandingan uji coba Timnas Indonesia Vs Burundi di Stadion Patriot, Bekasi, Selasa (28/03/2023).
“Mohon doa untuk kami semua yang memang ditugaskan untuk bisa mendapatkan hasil yang terbaik bagi bangsa dan rakyat Indonesia. Saya harap ada doa dari seluruh masyarakat," sambungnya.
Erick Thohir direncanakan bertemu FIFA pada Rabu dini hari tadi pukul 01.00-17.00 WIB. Ketika ditanyai soal lokasi pertemuan, Erick enggan untuk menjawab.
Erick menyebut bahwa Piala Dunia U-20 merupakan event milik FIFA, maka dari itu, semua yang terlibat harusnya patuh akan peraturan yang telah ditetapkan oleh sang empunya. Sebab, akan ada konsekuensi yang menunggu apabila aturan itu tak dipatuhi.
"Piala Dunia U-20 event FIFA, jadi tentu pasti kita harus mendengar pandangan dari FIFA dan seperti apa konsekuensinya. Di situlah mungkin saya baru bisa mulai berdiskusi mencari ruang bagaimana penyelesaian terbaik itu. Jadi saya kalau ditanyai detail, saya belum siap. Nanti kita lihat besok, rencana pertemuan pukul 13.00-17.00," tuturnya.
Dilansir dari website resminya, PSSI diketahui belum mendapatkan alasan resmi dari FIFA terkait pembatalan drawing ini. Lalu, ketika disinggung soal tersebut, Erick Thohir menolak untuk menjawab.
"Tentu saya tidak bisa komentar kalau belum bertemu FIFA. Yang pasti kalau dibilang persiapan kita, seluruh lapangan sudah siap dan sudah disampaikan secara detail kepada FIFA. Cuma mungkin ada hal-hal yang lain yang harus kita berikan jalan keluar untuk semua," terangnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa hingga saat ini PSSI belum menerima surat resmi pembatalan sebagai tuan rumah piala dunia.
"Belum ada. Kalau ada pasti tidak mungkin kita tutupi. Ini kan era keterbukaan, profesionalisme di mana kami dari kepengurusan PSSI sangat terbuka sekarang," ucapnya.
Sebelumnya, muncul dugaan bahwa pembatalan drawing fase grup hingga isu pembatalan status tuan rumah Piala Dunia U-20 ini berkaitan dengan penolakan kedatangan Timnas Israel ke Indonesia. Adapun salah satu penolakan itu datang dari Gubernur Bali, Wayan Koster.
Penolakan ini tentunya dapat menimbulkan konsekuensi dari FIFA terhadap Indonesia. Di mana, pembatalan status tuan rumah menjadi final dari sebuah akibat yang dibuat.