PARBOABOA, Serdang Bedagai – Warga Nelayan Dusun 1, Desa Lubuk Saban, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara dibuat heboh dengan penemuan mayat seorang pria yang mengapung di muara pantai.
Penemuan mayat ini terjadi pada Selasa (31/05) sekitar pukul 02.00 WIB. Korban diketahui bernama Ngationo (36) yang berprofesi sebagai nelayan.
Korban pertama kali ditemukan oleh beberapa nelayan setempat yakni Leo Prayoga (20), Sugiono (25), Joni (46). Ketiganya merupakan warga Dusun I Desa Lubuk Saban, kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai.
Ketiga saksi pertama kali menemukan korban saat hendak melaut untuk mencari ikan.
“Saat itu, kami hendak pergi melaut dan setiba dilokasi melihat korban sudah dalam kondisi terapung di bibir pantai di muara Sungai Dusun I Desa Lubuk Saban, Kecamatan Pantai Cermin, Sergai.” Ungkap Joni.
Kapolsek Pantai Cermin, Iptu M Tambunan mengkonfirmasi penemuan mayat nelayan tersebut. Sebelumnya, pihak kepolisian cukup kesulitan saat mengindentifikasi korban.
“Terkait penemuan mayat Mr X sebelumnya ternyata korban diketahui bernama Ngationo (36) seorang nelayan Dusun III Desa Cinta Air, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai,” kata M Tambunan Rabu (1/6/2022).
Dari hasil otopsi, tidak ditemukan adanya luka akibat benda tumbul atau benda tajam dibagian tubuh korban.
“Hasil dilakukan pemeriksaan secara kasat mata tidak di temukan adanya tanda-tanda kekerasan akibat benda tajam maupun benda tumpul di tubuh milik korban,” jelas M Tambunan.
Kemudian atas permohonan pihak keluarga, istri, ipar, dan mertua, korban tidak perlu dilakukan tidakan autopsi. Hal tersebut tidak dilakukan sesuai dengan koordinasi dengan pihak keluarga korban.
Keluarga juga sudah menganggap kematian korban sebagai salah satu musibah saat hendak melaut. Mereka sudah menerima dan dikuatkan lewat surat pernyataan dan keberatan dilakukannya autopsi oleh kepolisian.
Korban diketahui sudah dibawa oleh pihak keluarga dan segera dimakamkan di pemakaman setempat.
”Saat ini korban sudah dibawa pihak keluarga untuk segera di makamkan,” tutup M Tambunan.
