PARBOABOA, Pematangsiantar - Proyek penataan ulang Lapangan Haji (H) Adam Malik Pematang Siantar, Sumatra Utara (Sumut) yang menghabiskan anggaran 4,5 miliar telah selesai.
Saat ini, masyarakat dapat berkunjung ke salah satu Ruang Terbuka Hijau (RTH) di area tersebut, setelah sebelumnya ditutup sementara untuk memperlancar proses renovasi.
Lapangan ini juga dihibahkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut ke Dinas Pariwisata Kota Pematangsiantar.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Pematangsiantar, M Hamam Sholeh mengatakan, Pemprov Sumut melakukan penataan ulang RTH di delapan kota untuk kemudian dihibahkan termasuk lapangan H Adam Malik.
"Serah terima sementara telah dilakukan semalam dengan rencana serah terima permanen kepada Pemko Pematangsiantar pada bulan Juni mendatang," kata Hamam kepada PARBOABOA, Jumat (8/3/2024).
Hamam berharap, ke depan, lapangan ini tidak hanya dilihat sebagai tempat untuk acara resmi pemerintah tetapi juga sebagai ruang interaksi masyarakat.
Sehingga, demikian ia menambahkan, akan tercipta sentra ekonomi baru yang menguntungkan masyarakat sekitar. Pihaknya, kata Hamam akan memfasilitasi kegiatan-kegiatan tersebut termasuk event peringatan hari kelahiran kota.
"Melalui kegiatan seni budaya, Dinas Pariwisata Pematangsiantar berupaya memberikan manfaat ekonomi kepada pedagang sekitar lapangan untuk menciptakan ekosistem ekonomi," katanya.
Tak hanya itu, Dinas Pariwisata juga memastikan akan merawat beberapa fasilitas pendukung di sana seperti kamar mandi, trek lari, air mancur kering, taman pojokan dan lain-lainnya.
Hamam mengatakan, pentingnya menjaga fasilitas yang ada untuk memberi rasa aman bagi masyarakat dan pengunjung.
Pantauan PARBOABOA, kondisi lapangan H Adam Malik saat ini sangat berbeda. Lapangan yang sebelumnya masih ditutupi seng-seng biru, kini telah dibuka untuk umum.
Pada Jumat (8/3/2024), saat lapangan H Adam Malik pertama kali dibuka, sekitar 20 orang terpantau sedang lari sore sementara beberapa lainnya berfoto di tempat duduk dekat tulisan 'Lapangan Adam Malik'.
Selain itu, pohon-pohon di pinggir pagar tampak lebih rindang. Di bawah pohon-pohon ini terdapat beberapa kursi duduk, pemandangan baru yang tidak terlihat sebelum direnovasi.
Tarif pemakaian lapangan H Adam Malik
Sementara itu, mengacu Peraturan Daerah (Perda) Pematangsiantar No. 1 tahun 2024 tentang Pajak dan Retribusi Daerah, disebutkan tarif penggunaan lapangan yang bervariasi, sebagai berikut:
- Untuk kegiatan keagamaan, pesta budaya, dan kegiatan kemasyarakatan yang dipergunakan untuk kepentingan kelompok masyarakat atau badan hukum tarifnya Rp2.000.000 per hari.
- Pemakaian untuk konser musik per hari sebesar Rp50.000.000.
- Pemakaian untuk kegiatan pameran dengan maksimal 20 stand selama 7 hari adalah 1.000.000 per stand per hari.
Menyoroti besarnya tarif pemakaian untuk konser musik, Hamam Sholeh menegaskan, langkah tersebut diambil demi menjaga kebersihan lapangan dengan mengontrol frekuensi konser.
"Jadi itu diterapkan agar lapangan tetap terjaga dan tidak terlalu sering digunakan untuk konser, sehingga menjaga kebersihan lapangan ini tetap terjaga," jelasnya.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Pematangsiantar (PRKP), Christina Risfani Sidauruk turut memberi imbauan kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga pemanfaatan lapangan H Adam Malik setelah ditata ulang.
"Masyarakat diharapkan sama-sama menjaga lapangan ini sebagai ruang terbuka hijau. Kami ingin kita semua merasa saling memiliki dan saling menjaga," katanya kepada PARBOABOA saat ditemui di Lapangan H Adam Malik.
Dalam keterangan terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Pemuda dan Olahraga Dinas Pariwisata Pematangsiantar, Yusuf Gultom menyinggung kritikan masyarakat yang mempersoalkan anggaran besar penataan ulang lapangan H Adam Malik.
Ia mengatakan, pemerintah mengambil sudut pandang positif dalam pembangunan tersebut. Buktinya, terjadi beberapa perubahan seperti kehadiran air mancur dan pembangunan jogging track saat ini.
"Sebelumnya kalau orang jogging kan di trotoar pinggir lapangan itu, tapi sekarang sudah ada jogging track di dalam lapangan," kata Yusuf kepada PARBOABOA.
Yusuf juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan dan memelihara fasilitas yang telah disediakan.
"Jadi kami berharap masyarakat juga memiliki kesadaran untuk menjaga dan merawat fasilitas yang telah diperbaharui," tutupnya.
Editor: Gregorius Agung