PARBOABOA - Apa saja faktor pendorong dan penghambat mobilitas sosial? Berikut ulasannya!
Pernahkah kamu mendengar istilah mobilitas sosial atau gerak sosial? Mobilitas sosial adalah perpindahan status sosial sekelompok orang atau individu ke status yang lain baik secara vertikal maupun horizontal. Hal ini dilakukan pada suatu sistem sosial yang memiliki sistem stratifikasi sosial terbuka.
Seseorang dapat melakukan gerak sosial apabila ia dapat memenuhi persyaratan tertentu di tingkat sosial tertentu, seperti tingkat studi, kekayaan, pangkat, atau lainnya. Biasanya kegiatan mobilitas sosial dilakukan karena suatu alasan tertentu.
Istilah gerak sosial digunakan oleh para sosiolog dan ilmuwan politik di Amerika Serikat selama periode 1950-an dan mulai digunakan oleh sejarawan bernama Eric Hobsbawm pada tahun 1959.
Gerak sosial sendiri berawal dari adanya penentangan sehari-hari yang kemudian berkembang menjadi perlawanan terbuka dan dapat dilakukan dengan cara menaikan jumlah penghasilan, perkawinan, perubahan tempat tinggal, perubahan tingkah laku, edukasi, hingga perubahan nama.
Bentuk-bentuk Mobilitas Sosial
1. Mobilitas Sosial Horizontal
Mobilitas sosial secara horizontal merupakan peralihan individu maupun objek sosial dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Dalam hal ini, individu maupun objek sosial yang mengalaminya tidak akan mengalami perubahan dalam derajat kedudukan seseorang dalam mobilitas sosialnya.
Ibu Yani merupakan warga negara Indonesia dan mengganti kewarganegaraannya menjadi kewarganegaraan Thailand.
2. Mobilitas Sosial Vertikal
Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan individu maupun objek sosial dari suatu kedudukan ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat.
Contoh mobilitas vertikal :
Dodi adalah guru olahraga di salah satu Sekolah Dasar. Karena kinerjanya yang bagus, Dodi diangkat menjadi kepala sekolah.
3. Mobilitas Antargenerasi
Mobilitas antargenerasi secara umum dapat diartikan sebagai mobilitas dua generasi atau lebih. Misalnya, generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu, dan sebagainya.
Contoh :
Bu Nana awalnya bekerja sebagai karyawan swasta, sayangnya karena pandemi Covid-19, Bu Nana harus di PHK dari tempat ia bekerja. Akhirnya, Bu Nana memutuskan untuk membuka usaha miliknya sendiri dan karena ketekunan serta semangatnya, Bu Nana kini menjadi pengusaha yang sukses.
4. Mobilitas Sosial Geografis
Mobilitas sosial secara geografis merupakan perpindahan individu maupun kelompok dari suatu daerah ke daerah lain. Misalnya, transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi.
Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial
1. Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
Adapun faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial antara lain adalah :
• Struktural
Faktor struktural merupakan jumlah relatif dari posisi tertentu yang bisa ditempati. Ketika status sosial yang dituju oleh individu maupun objek sosial sedang ada yang bisa ditempati, maka kondisi tersebut dapat mendorong terjadinya gerak sosial. Misalnya, lowongan pekerjaan.
• Individu
Faktor yang selanjutnya ialah faktor individu, sesuai dengan namanya, faktor pendorong terjadinya gerak sosial yang satu ini lebih merujuk pada kualitas individu itu sendiri, baik dari pendidikan, penampilan, keterampilan, dan masih banyak lagi.
• Status Sosial
Ketika manusia lahir, ia telah berada pada status sosial yang sama dengan orang tuanya. Nah, apabila anak tersebut merasa tidak puas dengan status sosial yang ia dapat, maka ia bisa mencari kedudukan sendiri dan melakukan gerak sosial. Faktor pendorong sosial yang satu ini hanya dapat terjadi di struktur sosial masyarakat yang terbuka.
• Ekonomi
Kita tentu tidak bisa berbohong bahwa uang mempengaruhi segala aspek, termasuk dengan gerak sosial. Pasalnya, hidup yang serba kekurangan dapat menjadi alasan dan pendorong individu untuk bekerja keras dan merubah status sosialnya.
• Politik
Selain ekonomi, keadaan politik pada suatu negara juga dapat menjadi faktor pendorong terjadinya gerak sosial. Pasalnya, keadaan negara yang tidak menentu dapat berpengaruh pada keamanan yang bisa menjadi alasan seseorang berpindah ke daerah lain dan terjadi gerak sosial.
• Kependudukan (Demografi)
Pemukiman yang semakin padat dapat menjadi alasan seseorang berpindah dan mencari tempat kediaman yang lain. Selain itu, jumlah penduduk yang semakin padat juga dapat mengakibatkan banyak masyarakat yang mengalami pengangguran. Hal ini tentu dapat mengubah status sosial seseorang, baik menjadi miskin hingga kaya.
2. Faktor Penghambat Mobilitas Sosial
Selain terdapat faktor pendorong, ada juga faktor penghambat gerak sosial. Jika faktor-faktor berikut masih ada, maka akan sulit untuk masyarakat melakukan gerak sosial. Adapun faktor penghambat gerak sosial, antara lain:
• Ekonomi
Mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial? Karena jika ekonomi mampu mendorong terjadinya gerak sosial, maka begitu juga sebaliknya. Dengan ekonomi yang sulit, maka akan sulit pula bagi masyarakat untuk mencapai status sosial tertentu.
• Diskriminasi
Diskriminasi adalah suatu prilaku membeda-bedakan perlakuan karena perbedaan suku, ras, agama, jenis kelamin, dan status sosial.
• Stereotip Gender
Membeda-bedakan karakter, kemampuan, serta posisi laki-laki dan perempuan juga bisa menjadi salah satu faktor penghambat terjadinya gerak sosial. Misalnya, pandangan bahwa perempuan tidak perlu sekolah terlalu tinggi, karena pada akhirnya akan menjadi Ibu Rumah Tangga. Prilaku ini tentu dapat menjadi penghambat untuk seseorang mencapai status sosial yang dituju.
Demikianlah ulasan seputar faktor pendorong dan penghambat mobilitas sosial, semoga bermanfaat.