Dugaan Pelanggaran Hukum Persaingan Usaha oleh Perusahaan Teknologi Microsoft Di Uni Eropa

Perusahaan Microsoft diduga melakukan pelanggaran hukum persaingan usaha. (Foto: PARBOABOA/Rian)

PARBOABOA, Jakarta - Perusahaan teknologi Microsoft diduga melanggar hukum persaingan usaha di Uni Eropa.

Hal itu diketahui berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh Komisi Eropa belum lama ini.

Badan Eksekutif Komisi mengatakan, perusahaan multinasional asal Amerika Serikat itu melakukan pelanggaran hukum persaingan usaha karena menggabungkan layanan Microsoft Teams dengan bisnis Office 365 dan Microsoft 365.

Pada tahun 2023, Microsoft sendiri sebenarnya telah memisahkan  Microsoft Teams khusus untuk pengguna di Uni Eropa dan Swiss. Namun, Komisi Eropa menyatakan tindakan tersebut belum cukup.

Komisi mencurigai, Microsoft bisa saja memberikan keuntungan distribusi kepada Teams dengan tidak memberikan pilihan kepada pelanggan.

Hal ini diperparah oleh keterbatasan interoperabilitas antara pesaing Teams dan penawaran Microsoft.

"Ini mencegah rival Teams untuk bersaing dan berinovasi yang merugikan pelanggan di Wilayah Ekonomi Uni Eropa," kata Komisi.

Microsoft bisa dikenai denda setara dengan 10 persen dari pendapatan tahunan globalnya apabila Uni Eropa ngotot memproses hukum dugaan pelanggaran hukum persaingan usaha ini.

Presiden Microsoft, Brad Smith merespons singkat dugaan pelanggaran hukum persaingan usaha yang dilakukan oleh pihaknya.

Dalam siaran lewat Engadget, Brad Smith mengatakan mengapresiasi temuan dugaan pelanggaran hukum tersebut dan akan berusaha menemukan solusi untuk mengatasi kekhawatiran Komisi.

Sengkarut hukum yang dihadapi oleh Microsoft bermula Ketika pada tahun 2020, platform komunikasi Slack mengajukan komplain terhadap Microsoft.

Perusahaan Microsoft diduga melanggar aturan persaingan Uni Eropa dengan memasukkan Teams ke dalam layanan aplikasi produktivitasnya.

Bulan April 2023, Microsoft menyatakan niatnya untuk menawarkan Teams secara terpisah meskipun tanpa rencana yang jelas.

Tetapi Komisi Eropa secara resmi masih membuka penyelidikan terhadap perusahaan tersebut tiga bulan kemudian.

Usai pemisahan Teams, Microsoft mengumumkan pada April 2024, Teams akan tersedia secara terpisah dari Microsoft 365 dan Office 365 untuk pelanggan di seluruh dunia.

Dalam keberatannya, Komisi Eropa juga menyebutkan adanya komplain dari Alfaview, perangkat lunak video-konferensi lain yang mengajukan keluhan yang serupa dengan Slack pada Juli 2023.

Sebagai informasi, Microsoft Teams dikembangkan oleh Microsoft untuk menyediakan solusi kolaborasi yang komprehensif bagi pengguna bisnis dan pendidikan.

Microsoft menyediakan fitur yang memungkinkan anggota tim untuk berkomunikasi, berbagi file, bekerja bersama, dan berkoordinasi dalam satu platform Obrolan dan Panggilan Suara/Video.

Tak hanya itu, Microsoft Teams juga menyediakan fitur obrolan langsung, panggilan suara, dan konferensi video untuk komunikasi tim yang efektif.

Beberapa produk sejenis Microsoft Teams adalah Slack, Google Meet, Zoom, Cisco Webex dan Jitsi. 

Editor: Gregorius Agung
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS