PARBOABOA,
New York – Pangeran
Andrew, Putra Ratu Elizabeth II digugat di salah satu pengadilan di New York
atas tuduhan pelecehan seksual terhadap seorang wanita. Korban mengaku
'dipinjamkan' untuk seks di bawah umur oleh mendiang ahli keuangan AS, Jeffrey
Epstein.
Dilansir dari AFP, pengajuan gugatan di
pengadilan distrik AS di Manhattan mengatakan Virginia Giuffre adalah penggugat
dalam kasus melawan terdakwa yang disebut sebagai Pangeran Andrew, Duke of York,
Selasa (10/8).
Giuffre menyatakan dirinya 'secara teratur
disalahgunakan' oleh Epstein dan dipinjamkan oleh Epstein kepada pria kuat
lainnya untuk tujuan seksual.
"Satu orang yang begitu kuat adalah
terdakwa, Pangeran Andrew," ujarnya.
Menurut pengaduan, Giuffre mengatakan Andrew
melecehkannya secara seksual di rumah sosialita Ghislaine Maxwell di London.
Hal itu disebut terjadi lebih dari 20 tahun yang lalu ketika dia berusia di
bawah 18 tahun.
"Epstein, Maxwell, dan Pangeran Andrew
memaksa Penggugat, seorang anak, untuk melakukan hubungan seksual dengan
Pangeran Andrew di luar kehendaknya," katanya.
Dia juga mengklaim Andrew melecehkannya di
rumah Epstein di New York dan di Little St James, pulau pribadi Epstein di
Kepulauan Virgin AS. Giuffre, yang sekarang berusia 38 tahun, menggugat Andrew
di bawah Undang-Undang Korban Anak saat dia berusia 17 tahun.
Surat-surat pengadilan termasuk foto yang
diduga menunjukkan Andrew dan Giuffre di rumah Maxwell di London sebelum satu
insiden pelecehan seksual. Maxwell pada bulan April mengaku tidak bersalah di
pengadilan atas tuduhan merekrut gadis di bawah umur untuk Epstein.
Dia diduga berteman dengan gadis-gadis dengan
acara belanja dan bioskop dan kemudian membujuk mereka untuk memberikan pijatan
telanjang Epstein di mana dia akan terlibat dalam tindakan seks.
Giuffre, yang sebelumnya telah membuat klaimnya
dalam wawancara televisi, menuntut Andrew untuk ganti rugi yang patut dicontoh
dan hukuman.
"Saya meminta pertanggungjawaban Pangeran
Andrew atas apa yang dia lakukan kepada saya. Yang berkuasa dan kaya tidak
dibebaskan dari tanggung jawab atas tindakan mereka," katanya dalam sebuah
pernyataan media.
"Saya tidak mengambil keputusan ini dengan mudah. Sebagai seorang ibu dan seorang istri, keluarga saya adalah yang utama. Saya tahu bahwa tindakan ini akan membuat saya diserang lebih lanjut oleh Pangeran Andrew dan para penggantinya," ujarnya.