PARBOABOA - Dalam termokimia, reaksi kimia dapat melepaskan atau menyerap energi atau kalor dalam bentuk panas dari lingkungan sekitarnya. Reaksi kimia tersebut dapat dibagi menjadi dua, yaitu reaksi endoterm dan reaksi eksoterm.
Contoh reaksi eksoterm dalam kehidupan sehari hari dapat kita lihat pada proses pembakaran kayu. Selama proses pembakaran, suhu kayu yang terbakar dan lingkungan sekitarnya akan berbeda.
Perbedaan ini pada akhirnya menyebabkan perpindahan kalor dari suhu yang lebih panas ke suhu yang lebih dingin.
Perpindahan kalor ini akan terus berlanjut sampai kayu dan lingkungan berada pada suhu yang sama. kalor panas yang dipindahkan ini disebut juga dengan kalor.
Reaksi eksoterm ini dapat terjadi secara alami atau buatan. Contoh reaksi eksoterm yang alami adalah air sungai yang mengalir, besi berkarat, dan kayu yang terbakar.
Sedangkan reaksi eksoterm buatan biasanya dilakukan melalui eksperimen yang dilakukan di dalam laboratorium seperti mencampur air dengan asam pekat.
Reaksi Eksoterm
Eksoterm berasal dari dua kata Yunani, yaitu ekspos (luar) dan term (kalor). Dengan kata lain, reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang menghasilkan kalor atau panas.
Reaksi ini dapat disebabkan oleh perpindahan kalor yang terjadi dari sistem ke lingkungan. Ciri-ciri dari reaksi eksoterm ini akan mengakibatkan iklim di sekitarnya menjadi lebih hangat.
Contoh Reaksi Eksoterm
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, contoh dari reaksi eksoterm yang paling mudah dijumpai adalah pada saat pembakaran kayu atau api unggun.
Dalam hal ini kayu dibakar untuk menghasilkan api. Setelah kayu terbakar, panas dari api mulai menghangatkan area sekitar api unggun. Hal ini terjadi karena kayu yang dibakar melepaskan panas ke lingkungan sekitarnya.
Reaksi Endoterm
Endoterm juga berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu endon yang berarti dalam dan term yang berarti kalor atau panas. Dengan kata lain, reaksi endoterm ini adalah perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau lebih sederhana sebagai reaksi penyerapan kalor.
Reaksi endoterm ini menyebabkan suhu di lingkungannya menjadi turun dan menyebabkan suhu di lingkungan menjadi dingin. Hal ini terjadi karena reaksi endoterm yang sifatnya menyerap kalor yang meningkatkan kalor pada sistem dan mengurangi lingkungan.
Contoh Reaksi Endoterm
Contoh reaksi endoterm dalam kehidupan sehari-hari adalah pada saat menggoreng. Proses menggoreng biasanya membutuhkan kompor, minyak goreng, wajan, dan bahan-bahan yang akan digoreng misalnya telur.
Dalam hal ini telur adalah sistem dan minyak goreng sebagai lingkungan. Saat menggoreng telur, energi kalor yang berasal lingkungan yaitu minyak goreng, akan masuk ke dalam sistem.
Selama proses penggorengan akan terjadi perpindahan kalor dari lingkungan menuju ke sistem.
Perpindahan panas dimulai dari api dan menuju wajan, kemudian wajan memanaskan minyak goreng, yang kemudian akan memanaskan telur hingga telur menjadi matang.