Contoh Puisi Singkat 4 Bait Tentang Alam

Contoh puisi singkat tentang alam (Foto: katabijake)

PARBOABOA - Puisi biasanya terdiri dari peristiwa dan pengalaman kehidupan nyata yang ditulis dengan bahasa yang bersifat puitis dan enak didengar. Tidak hanya bisa dijadikan pelajaran untuk diri sendiri, tapi puisi singkat bijak juga bisa dijadikan sebagai caption untuk media sosial.

Puisi yang membahas tentang keindahan merupakan ungkapan apresiasi yang tulus terhadap keindahan alam yang ada di alam semesta ini. Kita tidak bisa hidup tanpa adanya alam semesta yang menopang kehidupan kita. Karena alam dapat menyediakan apa yang kita butuhkan setiap hari.

Tidak hanya itu, alam juga dapat menginspirasi kita untuk menyusun puisi tentang alam dan keindahannya. Salah satu contohnya adalah beberapa puisi 4 bait tentang alam dibawah ini. Akan selalu ada ide dibalik keindahan alam. Alam selalu memberi kita keindahan yang tak terbatas. Karena alam adalah kumpulan keindahan yang dibuat untuk manusia. Berikut contoh puisi singkat 4 bait tentang alam.

Alam Ini Indah

Bagai gelombang di angan

Seperti silau matahari menyapa di pengawalan hari

Laksana rembulan yang menyelimuti bentangan laut

Bak bunga yang kehilangan senyum mentari

 

Walau matahari tersenyum pada bumi

Bagai bola menyongsong senja

 

Andai aku bisa melayang di udara

Aku ingin menjadi sinarnya yang memelitakan malam

Dan sinarnya yang menemani siang

 

Ketika mataku terbuka

Matahari pun tersenyum mengintip jendela

Bunga-bunga menari menggodaku

Hingga kubuka tabir

Dan menghirup angin yang lembut

 

Bumi Indah

Pagi masih berkabut

Daun masih mengembun

Burung masih bernyanyi

Angin masih terasa

 

Aku melihat awan yang merekah

Bagai samudera lepas di atas

Hari baru pun siap kulalui

Dengan pertiwi yang indah

 

Desiran angin alam

Merdunya nyanyian semesta

Basahnya rumput di pagi hari

Inilah bumiku

Hijau dan luas

Gunung-gunung yang angkuh

Sejahterah dan makmur

 

Bumiku,

Tanahku,

Aku ingin selalu menjaganya

Di sinilah aku dewasa

Oh, bumiku tercinta

Bumi raya

Desaku yang Permai

Sawah terlihat mulai kuning

Pagi pun siap bersalam sapa dengan mentari

Membuat ayam-ayam berdendang seirama

Para petani pun siap bekerja

 

Padi merunduk

Siap untuk ditumbuk

Petani senang

Bersama hasil panennya

 

Air sungai mengalir lembut

Bagai kaca yang sangat bening

Jiwa dan raga terbasuh

Desaku yang permai

 

Ramainya obrolan alam

Angin yang bersentuhan dengan dedaunan

Hingga menuju samudera langit

Di pinggiran sungai

Aku menari-nari

 

Laut yang Ramai

Hamparan laut mengundang

Orang-orang segera datang

Menari-menari memandang bentangan air

Pertemuan pun ditemukan

 

Datanglah

Dari segala penjur pun datang

Keramaian pun menutupi sepi

Cinta kasih mengalun lagu pantai

 

Kelabu telah minggat dari sini

Kesunyian guntur yang menggelegar

Turun-turun dari langit pun tiada

 

Basahnya kaki-kaki dalam tanah

Kesuburan kembali merayap pada pepohonan

 

Hutan yang Indah

Hutan yang indah

Air dangkal kujalani

Tubuh yang basah mulai kukeringkan

Akar-akar pohon memakan air

 

Hujan tiada

Kemarau menyambut

Untuk keseimbangan alam

 

Merdunya burung-burung bernyanyi

Hari baru sebagai tandanya

Aku terpana akan buaian ini

Hanya millikku saja

 

Sejenak aku menutup mata

Sejenak membentangkan tanganku

Bahagia kurasakan, sejuk, dan bahagia

 

Pemandangan Indah

Wahai Tuhan,

Aku memendam kagumku padaMu

Dari malam hingga ketemu malam

Tak pernah padam api pesonaku

 

Hembusan angin gunung

Indahnya tarian tumbuhan

Rasanya nyaman

Bagai taman surga di bumi

 

Sempurnalah alam ini

Terpesona aku

Terpana aku

Harus dijaga selalu

Agar tak pernah sirna

 

Terjangan laut pun adalah kebiasaan alam

Batu karang dipecahnya

Aneka fauna terhempas

Dari dasar laut paling dalam

Itulah beberapa contoh puisi 4 bait yang dapat menjadi inspirasi anda. Jika anda ingin mengungkapkan rasa cinta anda terhadap keindahan alam, anda dapat menemukan inspirasi dalam contoh puisi tentang keindahan alam dalam empat ayat di atas.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS