PARBOABOA, Jakarta - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) pada 2011 lalu, merilis sebuah panduan dalam menghadapi kiamat zombie atau wabah zombie bertajuk Preparedness 101: Zombie Apocalypse.
Dengan mengusung tema cerita komik, tips-tips yang dibagikan CDC sebenarnya untuk menghadapi keadaan darurat apa pun, seperti badai, gempa bumi, atau banjir namun dianimasikan dalam situasi menghadapi wabah zombie.
"Anda mungkin tertawa sekarang, tetapi ketika itu terjadi Anda akan senang membaca ini. Dan hei, mungkin Anda bahkan akan belajar satu atau dua hal tentang bagaimana mempersiapkan diri untuk keadaan darurat yang sebenarnya," tulis CDC di situs webnya, dikutip Parboaboa pada Kamis (26/1/2023).
Jadi, apa saja yang perlu kita lakukan jika zombie mulai berkeliaran di jalanan?
Dikutip dari Preparedness 101: Zombie Apocalypse, langkah pertama untuk menghadapi wabah zombie atau bencana apa pun adalah menyiapkan paket perlengkapan darurat dengan kebutuhan penting untuk bertahan hidup selama beberapa hari.
Paket tersebut harus mencakup satu galon air per hari untuk setiap orang, kebutuhan makanan yang tidak mudah busuk, obat-obatan, alat dan perlengkapan, produk sanitasi dan kebersihan, pakaian dan tempat tidur, dokumen penting dan peralatan pertolongan pertama.
Selanjutnya, menyusun rencana darurat ketika menghadapi zombie, atau badai adalah hal yang sangat diperlukan. Rencana ini termasuk mengidentifikasi jenis keadaan darurat yang mungkin terjadi, misalnya tornado atau gempa bumi.
Kemudian pentingnya membuat daftar kontak darurat. Lalu memilih tempat evakuasi dan membuat rencana evakuasi, yang mencakup tempat pertemuan khusus untuk Anda dan orang-orang yang tinggal bersama Anda untuk berkumpul kembali.
Jika dilihat-lihat, panduan ini sangat relevan dengan situasi yang dihadapi dunia dalam beberapa tahun terakhir, yakni pandemi COVID-19. Dimana ketika virus Corona mulai menyerang, hampir seluruh dunia menerapkan isolasi selama berbulan-bulan.
Orang-orang tidak boleh keluar rumah dan bertemu orang lain untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. Alhasil, situasi itu membuat semua orang panic buying demi memenuhi kebutuhan hidup selama menjalani isolasi.