PARBOABOA – Pemberian ASI (Air Susu Ibu) kepada bayi sangat penting, karena ASI mengandung berbagai nutrisi dan zat yang diperlukan untuk tumbuh kembangnya. Namun, terkadang ada situasi di mana seorang ibu harus meninggalkan bayinya untuk beberapa saat, seperti bekerja atau berpergian.
Oleh karena itu, menyimpan ASI dengan benar menjadi hal yang harus dilakukan, karena ASI yang disimpan dengan baik akan tetap segar dan aman untuk dikonsumsi oleh bayi dalam waktu yang lama. ASI yang sudah rusak atau terkontaminasi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada bayi, seperti infeksi saluran pencernaan atau alergi.
Dalam artikel ini, Parboaboa akan membahas secara lengkap tentang cara menyimpan ASI dengan benar. Beberapa hal yang akan dibahas antara lain, bagaimana cara mempersiapkan tempat penyimpanan ASI yang baik, dan cara menghangatkan ASI.
Cara Menyimpan ASI yang Benar
Melansir dari Halodoc, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi berapa lama ASI perah dapat disimpan dengan aman, seperti volume susu, suhu ruangan saat susu diperah, fluktuasi suhu dalam lemari es atau freezer, dan kebersihan lingkungan.
Setalah susu perahan tersedia, langkah selanjutnya adalah cara menyimpan ASI yang benar. setidaknya ada beberapa langkap yang harus diikuti, yakni:
1. Pastikan Tangan dan Alat Pompanya Bersih
Sebelum memompa dan menyimpan ASI, hal yang paling pertama diperhatikan dan dilakukan adalah mencuci tangan dan area sekitar payudara bersih. Hindari pemakaian sabun yang keras atau produk pembersih yang mengandung alkohol, karena hal tersebut dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
2. Pilih Wadah yang Tepat untuk Menyimpan ASI
Wadah yang direkomendasikan untuk menyimpan ASI adalah botol atau kantong plastik yang dirancang khusus untuk menyimpan ASI. Pastikan wadah tersebut bersih dan telah dicuci dengan air sabun dan dikeringkan sebelum digunakan.
Untuk dot atau botol susu bayi, Bunda bisa membersihkan atau mensterilkannya dengan cara mencucinya terlebih dahulu menggunakan sabun lalu rebus dalam air mendidih selama 5 menit, setelah itu angkat, letakkan di tempat yang bersih dan diamkan hingga kering.
Untuk kantong plastik ASI tidak perlu dicuci ataupun disterilkan. Karena, kantong plastik ASI hanya sekali pakai saja.
3. Menggunakan Metode First In First Out
Metode first in first out (FIFO) adalah metode pengelolaan stok yang mengutamakan penggunaan stok yang telah tersedia lebih dulu, sehingga mencegah stok yang lama tersimpan terlalu lama dan kadaluwarsa. Pada penyimpanan ASI, metode FIFO dapat diterapkan dengan mengurutkan ASI berdasarkan tanggal produksi dan memilih ASI yang paling lama disimpan untuk digunakan terlebih dahulu.
Maka dari itu, sebelum menyimpan ASI ke kulkas, Bunda jangan lupa untuk mengisi label yang sudah ditulisi tanggal penyimpanan pada bagian wadah.
4. Memperhatikan Suhu dan Durasi Penyimpanan ASI
ASI yang disimpan harus diletakkan pada suhu dingin untuk menjaga kualitasnya tetap terjaga. Idealnya, ASI disimpan pada suhu 0-4 derajat Celsius dalam lemari pendingin atau freezer. Durasi penyimpanan ASI tergantung pada suhu penyimpanan dan cara menyimpan ASI. ASI yang disimpan pada suhu 0-4 derajat Celsius dapat bertahan selama 3-5 hari, sedangkan ASI yang disimpan pada suhu freezer -18 derajat Celsius atau lebih dingin dapat bertahan selama 6-12 bulan.
5. Jangan Mencampur ASI Baru ke ASI yang Beku
ASI yang baru dihasilkan memiliki komposisi nutrisi yang berbeda dari ASI yang telah disimpan sebelumnya. Oleh karena itu, ASI yang baru dihasilkan tidak boleh dicampur dengan ASI yang telah beku. Sebaiknya simpan ASI baru dan ASI yang telah beku di wadah yang berbeda.
Itu tadi beberapa cara menyimpan ASI yang benar setelah dipompa. ASI-ASI yang disimpan dalam freezer tersebut akan mengalami kebekuan untuk menjaganya tetap awet dan layak ketika ingin dikonsumsi oleh si bayi.
Untuk mencairkan ataupun menghangatkan ASI-nya kembali, ada beberapa cara yang harus Bunda lakukan agar nutrisinya tidak hilang dan rusak. Berikut rangkumannya.
Cara Menghangatkan dan Mencairkan ASI Beku
Bagaimana cara menghangatkan ASI dan berapa suhu yang diperlukan untuk menghangatkan ataupun mencairkan ASI yang beku? Ada beberapa cara menghangatkan ASI yang bisa Bunda lakukan sesuai kebutuhan, baik ASI yang dimasukkan ke dalam kulkas bawah maupun ASI yang dimasukkan ke dalam freezer.
1. Cara Menghangatkan ASI dari Kulkas
- Ambil terlebih dahulu ASI dari kulkas dan letakkan di atas meja
- Siapkan panci kecil, isi dengan air lalu panaskan air hingga mendidih
- Setelah itu, tuangkan air ke dalam cangkir atau sebuah mangkuk
- Masukkan kantong berisi ASI yang tertutup rapat ke dalam mangkuk tersebut
- Biarkan ASI direndam selama 1-2 menit hingga ASI mencapai suhu yang diinginkan
- Tuang ASI ke dalam botol dengan tangan yang bersih
- Aduk perlahan ASI yang sudah mencair supaya lemak hindmilk dan foremilk di dalamnya dapat menyatu dengan baik
- Sebelum memberikan botol susu kepada si Kecil, periksa kembali suhu ASI tersebut. Bunda bisa melakukannya dengan cara menuangkan sedikit ke pergelangan tangan dan coba rasakan apakah ASI tersebut sudah hangat atau masih panas
- Agar kuman tidak masuk ke dalam ASI, maka cara menghangatkan ASI dalam dot yang paling penting yaitu hindari memasukkan jari Bunda ke dalam botol
- Jangan bekukan kembali ASI yang sudah mencair
- ASI yang sudah disimpan sebelumnya dan tidak habis, tidak boleh diberikan lagi dan harus segera dibuang.
2. Cara Menghangatkan ASI dari Freezer
- Menghangatkan ASI beku dari freezer, Bunda perlu memasukkan ASI ke dalam lemari es bagian bawah dulu untuk dicairkan semalaman.
- Setelah itu, Bunda bisa mengikuti petunjuk yang sama dengan cara menghangatkan ASI dari freezer seperti penjelasan di atas
- Jika Bunda membutuhkan ASI yang cepat dan hanya memiliki ASI beku, maka Bunda bisa menghangatkannya dengan air panas seperti metode yang di atas. Namun, ASI beku tersebut harus direndam selama 20-30 menit atau bahkan lebih lama.
Ingat ya Bunda, ASI yang sudah dihangatkan tidak boleh disimpan kembali di kulkas atau freezer karena dapat meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri.
Itulah rangkuman mengenai cara menyimpan ASI dan juga cara menghangatkan ASI beku. Semoga artikel ini bermanfaat.