Calistung Adalah Persiapan Awal dalam Membangun Minat Belajar Anak, Berikut Penjelasan Lengkapnya

Calistung (Foto: Parboaboa/Winda)

PARBOABOA – Pendidikan menjadi salah satu kunci utama bagi perkembangan anak menuju masa depan yang cerah. Untuk bisa mencapainya, diperlukan peran orang tua dan tenaga pendidik untuk mempersiapkan segala sesuatunya sejak dini.

Salah satu langkah awal yang paling berpengaruh dalam membentuk minat belajar anak adalah dengan mengenalkan konsep calistung.

Mengutip dari Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, calistung adalah pendekatan awal dalam proses pembelajaran membaca, menulis, dan berhitung sejak usia dini.

Dalam pelaksanaannya, para guru menggunakan metode bermain untuk mengintegrasikan pemahaman, emosi, dan motivasi anak dalam belajar agar lebih mudah dipahami.

Meski terlihat sederhana, penguasaan calistung pada anak memiliki dampak besar pada perkembangan intelektual dan akademik mereka.

Anak yang memiliki dasar kuat dalam calistung adalah insan-insan muda yang akan bertumbuh dan siap untuk menghadapi tantangan pembelajaran di sekolah.

Kegiatan ini juga menumbuhkan rasa percaya diri pada anak sehingga terpacu untuk berpartisipasi aktif selama proses pembelajaran berlangsung.

Agar lebih memahaminya, simak ulasan seputar apa itu calistung, lengkap dengan pengertian, metode, tujuan, manfaat, dan tips untuk menerapkannya. Langsung saja, simak ulasannya sampai habis ya!

Apa Itu Pembelajaran Calistung?

Calistung adalah

Calistung (Foto: Pixabay) 

Mengutip dari laman resmi Sampoerna Academy, calistung adalah metode pembelajaran dasar dalam mengenal huruf dan angka yang ditujukan untuk anak-anak prasekolah dan sekolah dasar.

Tujuan utama dari privat calistung adalah untuk mengembangkan keterampilan membaca, menulis, dan berhitung pada anak-anak.

Dalam hal membaca, anak-anak belajar mengenal huruf dan kata serta menjadi mahir dalam membaca dan memahami teks. Sedangkan dalam aspek menulis, mereka diajarkan untuk menulis huruf, kata, dan kalimat dengan benar.

Selain membantu dalam aspek literasi, calistung juga berperan dalam pengembangan keterampilan matematika dasar seperti penjumlahan dan pengurangan.

Aktivitas calistung ini membantu anak-anak dalam pengembangan keterampilan kognitif seperti berpikir logis, observasi, dan mengidentifikasi pola.

Ketika kegiatan pembelajaran calistung biasanya dirancang agar interaktif dan menyenangkan, melalui permainan edukatif, bernyanyi, dan beragam aktivitas sensorik.

Hal ini bertujuan untuk membuat pembelajaran menjadi pengalaman yang menyenangkan dan mendukung perkembangan anak secara menyeluruh.

Rusman (2010: 11) menguraikan bahwa calistung adalah sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan, mencakup tujuan, materi, metode, dan evaluasi.

Hal ini menunjukkan bahwa calistung melibatkan serangkaian elemen yang bekerja sama untuk mencapai hasil pembelajaran yang efektif.

Kapan Usia Ideal Belajar Calistung?

Calistung adalah

Calistung (Foto: Parboaboa/Winda) 

Tidak ada aturan pasti tentang usia yang tepat untuk memulai belajar calistung, karena setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda. Usia ideal untuk belajar calistung adalah sebagai berikut:

1. Masa Prasekolah (3-5 Tahun)

Biasanya, banyak anak mulai ingin mengikuti les calistung adalah ketika masih berusia 3 hingga 5 tahun. Waktu ini menjadi awal ketertarikan mereka pada huruf, angka, dan konsep matematika dasar.

Tes calistung adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menguji kemampuan anak, mulai dari pengenalan huruf, angka, bermain puzzle, menggambar, dan bernyanyi.

2. Tahap Awal Sekolah Dasar (6 Tahun Ke Atas)

Sangat penting bagi anak-anak untuk memiliki dasar yang kuat dalam pembelajaran calistung saat mereka memasuki sekolah dasar.

Di usia ini, pengajaran calistung akan lebih terstruktur dan berfokus pada keterampilan dasar berhitung, membaca, dan menulis.

Metode Les Calistung yang Tepat

Les calistung adalah kegiatan pembelajaran yang mengajarkan kemampuan dasar, mulai dari membaca, menulis, menghitung. Beberapa metode les calistung yang tepat adalah sebagai berikut:

1. Memahami Abjad

Salah satu metode pertama yang dapat diajarkan kepada anak adalah memahami abjad. Anak dapat diajak untuk mengenal dan memahami abjad hingga mereka bisa mengingatnya dengan lancar.

Selain pengenalan lisan, penting juga untuk melatih kamu dalam menulis setiap huruf abjad. Anak akan diajarkan secara detail, termasuk penulisan huruf besar dan huruf kecil.

Dengan memusatkan perhatian kamu pada huruf abjad, kamu akan lebih siap untuk memahami konsep menggabungkan huruf selanjutnya.

2. Membentuk Kata

Pendekatan yang diberikan kepada anak sangat penting dalam pembelajaran. Dalam calistung, salah satu metode yang efektif adalah membentuk kata.

Teknik ini juga membantu meningkatkan kreativitas kamu dan memperkuat daya ingat kamu terhadap urutan kata-kata. Seperti menggunakan huruf-huruf secara terpisah yang kemudian diatur menjadi kata-kata dengan makna.

Semakin banyak huruf dan kata yang digunakan, semakin baik kemampuan kamu dalam menangkap materi calistung.

3. Menggunakan Gambar

Terkadang, anak-anak lebih mudah berfokus ketika belajar dengan menggunakan gambar berwarna-warni.

Biasanya guru akan mengajarkan nama-nama hewan, buah-buahan, tumbuhan, atau objek lain yang dapat dilihat. Menghafal nama benda dan makhluk hidup juga efektif dalam meningkatkan daya ingat.

Selanjutnya, dengan bermain teka-teki dengan menggunakan gambar, seperti menebak huruf yang digunakan dalam nama gambar. Metode belajar sambil bermain seperti ini cocok untuk kamu agar kamu tidak cepat merasa bosan.

4. Mengizinkan Anak untuk Menulis

Setelah memahami bentuk huruf abjad dan angka, biarkan anak mencoba menulis. Metode ini dapat dimulai dengan memberikan pola titik-titik yang membentuk huruf atau angka, lalu anak akan mengikuti pola tersebut.

Cara ini efektif untuk melatih daya ingat dan keterampilan motorik kamu dengan membuat pola huruf atau angka.

Tujuan Pembelajaran Calistung

Secara umum, tujuan utama pembelajaran calistung adalah untuk meningkatkan rasa percaya diri pada anak sehingga memudahkan mereka untuk menyesuaikan diri dan bergaul dengan orang lain di lingkungan baru.

Selain itu, terdapat beberapa tujuan lainnya yang tak kalah penting, di antaranya:

1. Memfasilitasi Proses Komunikasi

Pembelajaran calistung membantu anak-anak mengembangkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi secara efektif, termasuk dalam hal pemahaman, penggunaan, dan pengejaan kata-kata serta bahasa secara umum.

2. Meningkatkan Pengetahuan

Melalui calistung, anak-anak dapat mengembangkan pengetahuan mereka tentang huruf, angka, konsep matematika dasar, serta aspek-aspek dasar bahasa lainnya yang membentuk dasar penting untuk pembelajaran lebih lanjut.

3. Mengembangkan Keterampilan Motorik

Pembelajaran calistung juga berfokus pada pengembangan keterampilan motorik anak-anak, baik itu keterampilan motorik kasar seperti berlari dan melompat maupun keterampilan motorik halus seperti menulis dan menggambar.

4. Mengingkatkan Ketajaman Fokus dan Daya Ingat

Anak-anak diajarkan untuk fokus pada baik itu dalam pengenalan huruf dan angka maupun dalam menyelesaikan berbagai tugas calistung. Ini membantu meningkatkan daya ingat dan keterampilan pemecahan masalah mereka.

5. Mendorong Kemampuan Analisis dalam Memecahkan Tantangan

Melalui berbagai aktivitas dalam pembelajaran calistung, anak-anak diajak untuk berpikir kritis dan menganalisis informasi, yang merupakan keterampilan.

Kegunaannya adalah untuk melatih mereka dalam menghadapi berbagai tantangan dan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Manfaat Pembelajaran Calistung

Calistung adalah

Calistung (Foto: Parboaboa/Winda) 

Selain guru di sekolah, orang tua juga berperan penting dalam mendukung pembelajaran calistung anak-anak. Berikut ini dijelaskan beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mmeningkatkan minat belajar pada anak:

1. Memberi Dukungan

Ini berarti orang tua perlu memberikan dukungan emosional yang positif kepada anak dalam pembelajaran mereka.

Ini mencakup memberikan pujian, dorongan, dan rasa percaya diri yang kuat kepada anak. Dengan cara ini, anak merasa didukung dan termotivasi untuk belajar lebih baik.

2. Menerapkan Metode Pembelajaran yang Menghibur

Pembelajaran calistung yang menyenangkan dan menghibur dapat membuat anak lebih bersemangat dan tertarik untuk belajar.

Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan penggunaan permainan, cerita, atau aktivitas kreatif lainnya yang membuat pembelajaran menjadi pengalaman yang menyenangkan.

3. Rencanakan Waktu dan Kegiatan Belajar dengan Teratur

Merencanakan jadwal pembelajaran yang teratur membantu anak membangun kebiasaan yang baik dalam belajar.

Dengan memiliki rutinitas yang konsisten, anak akan lebih siap secara mental dan fisik untuk menghadapi waktu belajar mereka, sehingga meningkatkan efektivitas pembelajaran.

4. Ajak Anak untuk Terlibat Aktif dalam Proses Pembelajaran

Mengajak anak untuk terlibat aktif dalam pembelajaran berarti memberi mereka kesempatan untuk bertanya, berdiskusi, dan mencari pemahaman lebih dalam tentang topik yang dipelajari.

Hal tersebut akan membantu anak untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan rasa tanggung jawab terhadap pembelajaran mereka sendiri.

5. Pahami Batas Kemampuan Anak

Bimbel calistung adalah proses pembelajaran yang paling dasar. Untuk itu, kita harus memahami bahwa setiap anak memiliki tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Penting bagi orang tua untuk memahami dan menghormati batasan kemampuan anak.

Ini berarti tidak memaksakan anak untuk belajar di luar kemampuannya dan memberi mereka dukungan tambahan jika mereka mengalami kesulitan dalam memahami materi tertentu. Dengan cara ini, anak dapat belajar dengan lebih nyaman dan tanpa stres berlebihan.

Demikian penjelasan tentang calistung, lengkap dengan pengertian, metode, tujuan, dan manfaatnya. Terlibatlah aktif dalam proses pembelajaran anak, berikan dukungan penuh semangat, dan nikmati perjalanan belajar bersama mereka.

Editor: Juni
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS