PARBOABOA, Jakarta – Pada Rabu, 7 Juni 2023, Jakarta menjadi kota dengan tingkat polusi udara paling buruk di Asia Tenggara.
Menurut Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian LHK, Luckmi Purwandari, kualitas udara yang buruk di Jakarta ini akan terus terjadi hingga Agustus mendatang.
Luckmi mengatakan jika penyebab dari kualitas udara yang buruk yakni karena dipengaruhi oleh siklus musim. Di mana, pada April-September 2023 adalah waktu terjadinya perubahan dari musim penghujan ke musim kemarau.
Ia menambahkan, pada musim kemarau ini akan bertiup angin timur dengan membawa debu dan lebih banyak partikel yang menyebabkan kualitas udara menjadi buruk atau tidak sehat.
Sementara itu, berdasarkan keterangan dari Nafas (Indonesia Air Quality), sumber dari polusi udara adalah bagaimana kita bergerak, bagaimana kita memproduksi, bagaimana kita menghasilkan energi, bagaimana kita mengelola sampah, serta ada juga yang berasal dari alam.
Berikut penjelasannya:
Bagaimana Kita Bergerak
Pergerakan ini tentu bukan karena manusia yang berjalan kaki, melainkan orang-orang dengan kendaraan bermotor lah yang menghasilkan zat-zat nitrogenoksida, volatil, dan karbonmonoksida.
Tak hanya mencemari udara, polusi dari kendaraan juga dapat merusak lapisan ozon.
Bagaimana Kita Memproduksi
Faktor udara tidak sehat juga dipengaruhi oleh asap yang keluar dari cerobong-cerobong asap pabrik. Di mana, asap tersebut mengandung zat polutan yang sangat berbahaya, seperti karbonmonoksida dan hidrokarbon.
Selain itu, dalam dunia pertanian, penggunaan insektisida, pestisida, dan pupuk kimia dipastikan tidak terhindari. Padahal, ketiganya mengandung zat kimia berupa ammonia yang tak hanya mencemari udara, tapi juga tanah dan air.
Bagaimana Kita Menghasilkan Energi
Pembangkit listrik yang masih menggunakan bahan bakar gas, batu bara, dan minyak bumi juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas udara menjadi tidak sehat.
Sebab, dari kepulan asap yang dikeluarkan, terdapat zat berbahaya di dalamnya seperti, nitrogenoksida, partikulat, karbon dioksida dan sulfurdioksida.
Selain membuat kualitas udara menjadi tidak sehat, zat yang dikelaurkan ini juga dapat menyebabkan pemanasan global.
Bagaimana Kita Mengelola Sampah
Timbunan dari sampah yang membusuk akan mengeluarkan bau tidak sedap dan menyengat. Lalu, jika dibiarkan terlalu lama maka akan mencemari udara.
Membakar sampah juga termasuk faktor dari tercemarnya udara hingga menghasilkan zat polutan yang sangat mengganggu.
Alam
Aktivitas vulkanik dari sebuah gunung yang berupa letusan maupun erupsi juga berpengaruh terhadap pencemaran udara dan kesehatan pernapasan.
Pasalnya, aktivitas tersebut dapat mengeluarkan gas beracun, abu vulkanik, serta material berbahaya lainnya.
Kebakaran hutan yang disengaja maupun tidak juga termasuk faktor tercemarnya udara. Sebab, dari kebakaran ini akan timbul asap yang pekat hingga dapat menyebabkan sesak napas.
Adapun dampak dari kualitas udara tidak sehat adalah:
Dampak dari terlalu banyak atau terlalu sering menghirup udara yang tidak sehat dapat terjadi dalam jangka pendek dan panjang.
Jangka Pendek
ADHD
Bagi anak-anak yang terpapar udara tidak sehat pada saat dalam kandungan hingga usia 3 tahun memiliki risiko Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) atau gangguan mental yang menyebabkan seseorang sulit untuk memfokuskan perhatiannya, hiperaktif, dan impulsif.
Influenza
Seseorang yang terpapar udara tidak sehat selama 6 hari berisiko terkena Influenza (Suatu infeksi virus umum yang dapat mematikan).
Serangan Jantung
Serangan jantung atau aritmia, di mana detak jantung yang tidak normal seperti tidak beraturan, terlalu cepat, dan/atau terlalu lambat.
Asma
Kemudian, setiap kali terpapar udara tidak sehat, seorang anak memiliki risiko tinggi terserang asma.
Atopic Dermatitis
Bagi kelompok sensitif, saat terpapar udara tidak sehat, mereka berisiko terkena Atopic Dermatitis atau gatal pada kulit (eksim) hingga munculnya jerawat dan penuaan dini.
Jangka Panjang
Untuk dampak jangka panjang akibat terpapar udara tidak sehat, di antaranya adalah Alzhaimer, Parkinson, Stroke, hingga penurunan kognitif (perhatian, penggunaan bahasa, daya ingat, persepsi, pemecahan masalah, kreativitas, dan pola pikir).
Lalu, Pneumonia, Kanker Paru-paru, Asthma, Kelahiran Prematur, serta Penyumbatan Darah.
Editor: Maesa