PARBOABOA – Jaksa Penuntut Umum Spanyol telah menuntut Barcelona dan dua mantan presiden klub La Liga atas tuduhan suap kepada seorang pejabat wasit senior untuk mempengaruhi hasil pertandingan.
Dalam sebuah pernyataan resmi pada Jumat (10/3), jaksa mengatakan bahwa Barcelona diduga membayar lebih dari 7,3 juta euro (setara Rp120,4 miliar) selama periode 2001 hingga 2018 kepada perusahaan milik Jose Maria Enriquez Negreira, mantan wakil presiden komite wasit asosiasi sepak bola Spanyol (RFEF) pada 1993-2018.
Jaksa mengklaim bahwa Barcelona dan Negreira terlibat dalam perjanjian rahasia dengan imbalan uang. Perjanjian itu mengharuskan Negreira untuk menguntungkan Barcelona dalam keputusan yang diambil wasit dalam pertandingan serta hasil kompetisi.
Pihak Barcelona membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa "dakwaan itu tidak lebih dari hipotesis penyelidikan awal dari jaksa penuntut dan sekarang adalah saat penyelidikan yudisial dimulai dengan benar".
Barcelona menegaskan bahwa klub tidak pernah membeli wasit atau mencoba mempengaruhi keputusan pejabat manapun.
"Pihak klub akan sepenuhnya bekerja sama dengan penyelidikan dengan segala cara yang diperlukan. Klub menegaskan kembali bahwa kami tidak pernah membeli wasit atau mencoba mempengaruhi keputusan pejabat mana pun," sambung pernyataan resmi pihak Barcelona.
Bulan lalu, Barcelona membantah tuduhan mereka mencapai perjanjian lisan rahasia dengan Negreira melalui bantuan mantan presiden klub, Sandro Rosell dan Josep Maria Bartomeu.
Barcelona dituduh membayar 2,9 juta euro kepada Negreira dalam perjanjian tersebut. Klub mengklaim bahwa uang tersebut adalah untuk membayar konsultan eksternal yang memberikan laporan teknis terkait wasit profesional dan menyebut praktik tersebut biasa di antara klub sepak bola profesional.