PARBOABOA, Medan – PT Angkasa Pura Aviasi bakal menjadikan Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), sebagai bandara hub internasional. Dengan begitu, Bandara Kualanamu ditargetkan dapat melayani 65 juta penumpang per tahun pada 2047 mendatang.
"Kami berharap KNIA akan menjadi bandara hub internasional terbaik di Indonesia. Setelah menjadi hub internasional, ditargetkan jumlah penumpang di KNIA mencapai 65 juta," kata CEO PT Angkasa Pura Aviasi Achmad Rifai di Medan, dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (22/9).
Achmad mengatakan, dalam lima tahun kedepan, Bandara Kualanamu juga akan menambah rute baru penerbangan ke kawasan Asia Selatan seperti India. Sejauh ini, Bandara Kualanamu diketahui melayani lima rute Internasional, diantaranya Kulanamu-Kuala Lumpur, Kulanamu-Penang, Kualanamu-Singapura, Kualanamu-Madinah, dan Kualanamu-Bangkok.
"Kami akan punya rute baru dari India terutama. Sudah ada pertemuan yang cukup intens dengan airlines yang ada. Kami lihat bahwa posisi KNIA adalah bandara yang paling dekat dengan India, Pakistan dan Bangladesh sehingga kita bisa menjadi bandara hub dari India tersebut," ucapnya.
Achmad kemudian menjelaskan, Bandara Kualanamu kini dikelola oleh PT Angkasa Pura Aviasi dan GMR Airporta Consortium. Dimana, AP II menguasai menguasai 51 persen saham di PT Angkasa Pura Aviasi. Semnetar GMR Airports Consortium memengang 49 persen saham.
"GMR Airports Consortium mengelola sekitar 305 juta penumpang di seluruh bandara yang mereka kelola. Dengan pengalaman itu, kami akan mengelola KNIA dengan berbagi keahlian. Karena itu, penting untuk meningkatkan fasilitas di KNIA," jelasnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Utara, Supriyanto mengatakan, Bandara Kualnamu memang memiliki peranan yang sangat besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi barang dan jasa.
Oleh karena itu, ia menyebutkan bahwa Bandara Kualanamu harus mampu mengimbangi bandara-bandara dari negara lain, seperti Bandara Changi Singapura dan Bandara Kuala Lumpur.
"Pengembangan KNIA merupakan tuntutan dari pengguna transportasi. KNIA dapat memperkuat konektifitas sistem transportasi internasional. Kami berharap KNIA menjadi lebih profesional dan meningkatkan pelayanan," paparnya.