PARBOABOA, Pematangsiantar - Banjir dan tanah longsor akibat hantaman badai tropis Megi di Filipina hingga Rabu (13/4/2022) telah menewaskan 43 orang.
Anggota tim search and rescue (SAR) dan penjaga pantai masih terus berjuang melakukan pencarian korban tanah longsor di Filipina tengah. Sedikitnya 17.000 orang dievakuasi dari wilayah rawan bencana itu.
Pemerintah setempat melaporkan, sedikitnya 37 orang tewas dan 26 hilang setelah tanah longsor menghantam beberapa desa di sekitar Baybay City di provinsi Leyte, wilayah yang terdampak paling parah oleh badai. Lebih dari 100 orang terluka.
Badan bencana nasional menyatakan, tiga orang juga tewas di provinsi Negros Oriental dan tiga orang tewas di pulau Mindanao.
Sebagian besar kematian di Leyte terjadi di desa pegunungan Mailhi, di mana 14 mayat ditemukan, kata Kapten Angkatan Darat Kaharudin Cadil kepada AFP.
"Itu adalah semburan lumpur yang mengubur rumah-rumah. Kami menemukan sebagian besar mayat yang tertimbun lumpur," kata Cadil, juru bicara Brigade Infanteri ke-802.
Rekaman drone menunjukkan hamparan lumpur yang luas yang menyapu perbukitan pohon kelapa dan meluluhlantakkan Kota Bunga.
Sedikitnya tujuh orang tewas dan 20 penduduk desa hilang di Bunga, yang kini hanya tinggal beberapa atap rumah yang menyembul dari lumpur.
"Seharusnya ini musim kemarau, tetapi mungkin perubahan iklim telah mengubahnya," kata Marissa Miguel Cano, petugas informasi publik untuk Baybay City, di mana 10 desa telah terkena dampak tanah longsor.
Cano mengatakan, wilayah perbukitan jagung, padi dan kelapa rawan longsor, tapi biasanya kecil dan tidak fatal.
Upaya penyelamatan juga difokuskan di desa terdekat, Kantagnos, yang menurut seorang pejabat telah dilanda dua tanah longsor.
"Ada tanah longsor kecil dan beberapa orang bisa lari ke tempat yang aman, dan kemudian longsor besar terjadi yang menutupi seluruh desa," kata Wali Kota Baybay Jose Carlos Cari kepada media lokal DZMM Teleradyo.
Beberapa warga berhasil menyelamatkan diri atau ditarik keluar dari lumpur hidup-hidup, namun banyak juga yang dikhawatirkan masih terjebak.
Empat orang telah dipastikan tewas di Kantagnos, tetapi tidak jelas berapa banyak yang masih hilang."Kami mencari banyak orang, ada 210 kepala keluarga di sana," kata Wali Kota Baybay City.
Editor: -