PARBOABOA - Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan merupakan kewajiban seluruh umat Islam yang sudah balig.
Walaupun demikian, pasti ada sebagian umat muslim yang pada bulan Ramadhan tidak mampu menunaikan ibadah puasa selama sebulan penuh.
Contohnya saja bagi para wanita, mereka pasti mengalami masa haid sehingga menyebabkan mereka tidak bisa melaksanakan ibadah puasa hingga tuntas.
Ataupun seorang musafir yang sedang melakukan perjalanan jauh pada bulan puasa, sehingga dia tidak mampu atau sanggup untuk menjalani puasa.
Untuk itu, Allah SWT memberikan keringanan bagi umatnya dengan cara puasa qodho atau membuat niat puasa ganti Ramadhan di luar bulan Ramadhan.
Penjelasan Niat Puasa Ganti atau Puasa Qodho
“Qadha” atau “Qodho” adalah bentuk Masdar dari kata dasar “qadhaa” yang memiliki arti memenuhi atau melaksanakan.
Menurut istilah dalam Ilmu Fiqih, qadha atau qodho diartikan sebagai pelaksanaan suatu ibadah wajib diluar waktu yang telah ditetapkan oleh syariat islam.
Contohnya, seperti seorang wanita yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan karena mengalami masa haid, sehingga ia mengganti puasanya di bulan yang lain.
Maka dapat disimpulkan bahwa, niat puasa ganti Ramadhan adalah niat puasa yang dibaca ketika ingin membayar utang puasa wajib yang telah ditinggalkannya karena alasan sesuai anjuran agama.
Dalil Hukum Niat Puasa Ganti atau Puasa Qodho
Hukum membayar utang puasa Ramadhan atau melakukan niat puasa ganti Ramadhan adalah wajib bagi orang yang memiliki utang puasa.
Hal ini berlaku bagi seseorang memiliki utang puasa yang disebabkan oleh suatu hal, sehingga memaksa orang tersebut tidak dapat menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan.
Maka ia pun wajib hukumnya untuk mengganti puasa yang ditinggalkannya. Dengan cara, membuat niat puasa ganti atau puasa qodho pada bulan lain di luar bulan Ramadhan.
Sebagaimana sesuai dalam surah Al-Baqarah ayat 184 yang memiliki arti:
“… maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib baginya mengganti) sebanyak hari yang ditinggalkan pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin … “
Niat ganti puasa Ramadhan atau puasa qadha dapat dilakukan pada bulan-bulan lain, kecuali ketika saat memasuki pertengahan bulan Sya’ban.
Hal ini sesuai dalam Hadits Riwayat Abu Dawud yang berbunyi, “Bila hari memasuki pertengahan bulan Sya’ban, maka janganlah kalian berpuasa.”
10 Tata Cara Puasa Ganti atau Puasa Qodho
Sebelum kamu mengerjakan niat ganti puasa Ramadhan atau puasa qodho, kamu terlebih dahulu harus membaca niat pada malam harinya. Berikut bacaan niat puasa ganti beserta terjemahannya.
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’I fardhi syahri Ramadhana lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT".
Setelah membaca niat, maka barulah kamu dapat mengerjakan niat puasa ganti mengikuti tata cara berikut ini.
1. Niat puasa ganti bisa dilakukan sesudah bulan Ramadhan berlalu.
2. Menyiapkan hari untuk puasa di luar hari besar agama Islam.
3. Memastikan kondisi tubuh sehat.
4. Membaca niat puasa ganti (qadha) di malam hari sebelum tidur atau setelah makan sahur.
5. Disunnahkan melaksanakan sahur.
6. Menunaikan salat wajib lima waktu.
7. Menjalani puasa seperti pada umumnya dan menghindari segala hal yang berisiko membatalkan puasa.
8. Menuntaskan puasa hingga waktu magrib.
9. Dikerjakan sebanyak hari yang ditinggalkan atau tidak berpuasa pada saat Ramadhan.
10. Boleh dikerjakan secara berurutan harinya, boleh juga tidak.
Nah, itu dia informasi mengenai niat puasa ganti atau puasa qodho beserta penjelasan, dalil hukum dan tata caranya. Semoga bermanfaat!