PARBOABOA, Pematang Siantar - Tali asih yang diberikan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pematang Siantar, Sumatra Utara kepada atlet menjelang Idulfitri dianggap belum membayar pengorbanan atlet selama mereka bertanding di sejumlah kejuaraan.
"Ya diapresiasi, tapi tali asih ini belum bisa membayar apa yang pernah kami alami selama bertanding dari tahun 2018 menggunakan biaya sendiri. Jadi tali asih belum terbayar itu aja sih," kata salah satu atlet tinju, Rizky Sandi Wardana kepada Parboaboa, Selasa (18/4/2023).
Meski begitu, Rizky yang pernah meraih juara 1 pada ajang Pra POPNAS 2022 mengapresiasi pemberian tali asih yang diberikan KONI dan Pemerintah Kota Pematang Siantar kemarin. Pemberian tali asih itu berlangsung di halaman kantor Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Pemko Pematang Siantar.
Rizky menjelaskan perjalanannya mengikuti Kejurda di Medan dan Kejurnas di GOR Pancing Medan di 2019. Saat itu menjadi pengalaman pahit yang ia alami.
"Untuk mencapainya sudah berkali-kali kami bertanding tapi tidak pernah dapat bantuan dari pemerintah setempat dan baru ini terlaksana," ucapnya.
"Rizky menyebut, adanya perhatian dan fasilitas yang diberikan pemerintah menjadi pemicu atlet-atlet Pematang Siantar untuk bisa berprestasi lagi, baik tingkat daerah maupun nasional.
"Tolonglah berikan kemajuan untuk atlet Siantar karena kesian yang sudah berjuang mati-matian cuma untuk membanggakan kota Siantar terus kejujuran yang penting. Tolong lah orang-orang besar di KONI ini, jujur, gitu aja sih," kesalnya.
Hal senada juga disampaikan Betri Maria Manalu, atlet Wushu yang memenangkan medali perak di ajang Propovsu 2022. Ia mengapresiasi pemberian tali asih tersebut.
Menurutnya, pemberian tali asih menjadi pemicu motivasi atlet untuk menjadi lebih baik lagi untuk mengharumkan nama kota Pematang Siantar.
"Ada motivasi yang dikasih KONI dan pemko untuk menghargai keringat serta perjuangan atlet," ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua KONI Pematang Siantar, Jayadi Sagala mengatakan, ada 70 atlet dan 11 pelatih yang telah menerima pemberian tali asih atas prestasi yang dimiliki.
Jayadi merinci atlet juara 1 akan mendapatkan tali asih sebesar Rp3 juta, juara 2 mendapatkan tali asih sebesar Rp2 juta, dan juara 3 mendapatkan tali asih sebesar Rp1 juta. Sementara pelatih berprestasi diberikan tali asih sebesar Rp1 juta per orang.
"Kemudian, ada satu atlet yang meraih juara harapan, tapi kejuaraan dunia di Cina, jadi kami masukkan kategori juara 3," jelasnya.
Jayadi kembali mengingatkan komitmen dan konsistensi KONI membina olahraga, termasuk bentuk kepedulian Pemko Pematang Siantar yang menilai atlet merupakan pejuang di bidang olahraga.
"Total yang dikeluarkan sekitar Rp116 juta dan kemungkinan akan bertambah lagi kegiatan pemberian tali asih ini, itu rencana kami," pungkasnya.