Patrick | Pendidikan | 08-11-2022
PARBOABOA - Studi kasus merupakan salah satu metode penelitian yang banyak digunakan oleh mahasiswa di tingkat sarjana (S1), Magister (S2), maupun Doktoral (S3).
Untuk kamu yang pernah menduduki bangku kuliah pasti tidak asing lagi dengan kata studi kasus. Meskipun demikian, secara teori metode ini dianggap lemah karena objektivitas dan kekuatan penelitian dan ketepatannya tidak memadai.
Anehnya, fakta dilapangan membuktikan sebaliknya. Studi ini banyak menghasilkan pengetahuan baru dalam berbagai ilmu seperti sosial, psikologi, sejarah, ekonomi, politik, pendidikan dan lain sebagainya.
Terlepas dari kelebihan dan kekurangan studi tersebut, Parboaboa ingin mengajak teman-teman semua memahami lebih lanjut tentang apa itu studi kasus.
Untuk itu, berikut ini akan dijelaskan pengertian, jenis, metode dan contoh-contohnya. Simak selengkapnya!
Baca juga: Jenis Metode Penelitian Untuk Skripsi, Mahasiswa Tingkat Akhir Wajib Tahu!
Secara singkat, studi kasus adalah penelitian tentang suatu kasus yang setiap prosesnya dilakukan secara rinci, tajam, dan mendalam. Kasus bisa berupa individu, kelompok, organisasi, maupun lembaga.
Kasus yang diteliti biasanya harus hal yang sedang terjadi sekarang (aktual), bukan yang sudah terlewati dan harus benar-benar spesifik. Dengan kata lain, peneliti lebih disarankan untuk memilih satu kasus saja, baik yang sangat sederhana maupun yang kompleks.
Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si, dalam STUDI KASUS DALAM PENELITIAN KUALITATIF: KONSEP DAN PROSEDURNYA (2017) menyebut lima jenis penelitian studi kasus, diantaranya:
Studi kasus kolektif merupakan jenis studi yang meneliti lebih dari satu kasus. Dengan catatan bahwa kasus-kasus tersebut harus saling berhubungan dan peneliti harus menguasai semuanya. Dengan begitu, peneliti dapat membandingkan satu kasus dengan kasus yang lainnya.
Studi kasus retrospektif merupakan studi yang memungkinkan adanya perbaikan atau treatment pada kasus yang diteliti. Treatment ini harus diselesaikan oleh orang lain yang benar-benar kompeten di bidang tersebut, peneliti hanya menyumbang masukan dari hasil penelitiannya.
Studi kasus prospektif umumnya digunakan agar peneliti bisa mengetahui arah perkembangan dari suatu kasus. Tindak lanjut dari studi kasus ini adalah Penelitian Tindakan atau Action Research yang dilakukan oleh orang lain yang sudah ahli.
Instrumental Case Study merupakan jenis penelitian yang mengharuskan peneliti memilih kasus dengan hati-hati. Maksudnya, peneliti yakin bahwa dia bisa mendapatkan pengetahuan yang mendalam dari kasus tersebut.
Dalam studi yang terakhir, studi kasus intrinsik, peneliti bisa memilih kasus berdasarkan pada minat pribadi atau ketertarikannya pada suatu persoalan. Misalnya, kenakalan remaja, cyber bullying, fenomena single parents, bahkan fenomena “Citayam Fashion Week”.
Baca juga: Memahami Fungsi-Fungsi Manajemen dalam Sebuah Perusahaan
Secara umum, penelitian studi kasus diterapkan pada ilmu sosial dan juga pengaturan pendidikan. Contoh dari penelitian dengan metode studi kasus ini sendiri kemudian sangat beragam. Adapun contoh-contoh studi kasus sederhananya antara lain:
Editor : -
Tag : #studi kasus #penelitian #pendidikan #perkuliahan #pemecahan masalah #metode penelitian