PARBOABOA, Jakarta - Bangkit dari kematian mungkin terdengar mistis di telinga kita saat ini. Namun hal ini tengah terjadi bahkan membuat heboh masyarakat, tepatnya di Rancabungur, Bogor, Jawa Barat.
Salah satu warganya, bernama Urip dikatakan bangkit dari kematian. Sebab diketahui, Urip telah dimasukan ke dalam peti mati setelah pihak rumah sakit menyatakannya meninggal dunia.
Namun sungguh aneh saat jenazahnya sampai di rumah, pihak keluarga disebut memeriksa jenazahnya dan menemukan bahwa Urip masih hidup.
Di sisi lain pihak rumah sakit membantah kejadian tersebut. RSUD Bogor yang diklaim jadi tempat Urip berobat mengatakan, tidaka ada kejadian seperti itu. Pasien yang disebut bangkit dari kematian itu hanya karena kehilangan kesadaran.
Jika kita lihat secara medias, benarkah seseorang yang sudah mati dapat hidup kembali atau bangkit dari kematian?
Apa itu Sindrom Lazarus?
Bangkit dari kematian secara medis dikenal dengan julukan sindrom lazarus. Fenomena ini ada, namun jarang dilaporkan. Ada sebuah laporan pada tahun 2015 menemukan bahawa hanya 32 kasus yang dilaporkan sepanjang tahun 1989 sampai 2008 mengalami hal seperti itu.
Menurut penjelasan dari medis memang belum banyak dijabarkan. Tetapi kejadian tersebut sering dikaitkan dengan kasus aliran vena yang terganggu. Fenomena ini memang berhubungan dengan gangguan kesadaran akibat aliaran darah terganggu.
Dilansir dari Heathline, sidrom lazarus mengacu pada sirkulasi darah yang kembali secara spontan setelah jantung berhenti berdetak atau gagal, kini mulai kembali meskipun dilakukan resusitasi kardiopulmoner (CPR).
Singkatnya, kita bisa hidup kembali setelah terlihat telah mati.
Penyebab Sindrom Lazarus
Penyebab terjadinya sindrom lazarus ini sangat beragam. Paling sering adalah adanya udara yang terperangkap di paru-paru karena CPR yang dilakukan terlalu cepat.
Ketika udara terperangkap, hal tersebut membuat tekanan pada dada menjadi meningkat sehingga jantung sulit untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Sehingga sirkulasi darah pun berhenti dan menghambat jantung untukj berdetak kembali selama CPR.
Dan saat CPR berhenti dilakukan, udara yang terperangkap di paru-paru perlahan-lahan keluar sehingga mengurangi tekanan di dada. Darah pun bisa mengalir ke jantung dan kembali dipompa ke seluruh tubuh. Ketika sirkulasi darah telah kembali, jantung pun bekerja kembali seperti semula.
Penyebab lain dari sindrom lazarus ini juga bisa terjadi karena hiperkalemia atau ketika kada potasium dalam darah terlalu tinggi sehingga menyebabkan tertundanya jantung yang berdetak kembali.
Begitupun ketika kadar asam yang terlalu banyak di darah dan debibrillator yang terkadang digunakan untuk mengirim hentakan listrik ke janting untuk mengembalikan detak jantung pada kasus gangguan irama jantung atau aritmia.
Itulah pengertian dan penyebab dari Sindrom lazarus, semoga kita bisa mengerti tentang sindrom lazarus.