PARBOABOA – Setiap orang tua pasti akan mendidik dan mengasuh anaknya agar menjadi pribadi yang baik. Pada dasarnya, seorang anak memang memerlukan pola asuh atau parenting dari setiap orang tua, mulai dari masih dalam kandungan hingga anak menjadi mengerti apa arti kehidupan.
Parenting atau pola asuh orang tua terhadap anak bisa memenuhi kebutuhan fisik, seperti makanan dan minuman. Selain itu juga dapat memenuhi kebutuhan psikologi, seperti kasih sayang, rasa aman dan nyaman, serta bersosialisasi dengan masyarakat sekitar agar anak bisa hidup sejalan dengan lingkungan sekitarnya.
Perlu diketahui bahwa anak termasuk individu unik yang memiliki eksistensi dan jiwa sendiri, serta mempunyai hak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan iramanya masing-masing. Masa kehidupan anak sebagian besar berada dalam lingkup keluarga, maka dari itu, jenis pola asuh orang tua terhadap anak sangat berpengaruh pada kepribadian dan perilaku anak.
Untuk lebih jelasnya, berikut ulasan tentang arti parenting lengkap dengan jenis-jenisnya seperti yang sudah dirangkum Parboaboa untuk kamu baca dan ketahui!
Arti Parenting
Parenting adalah pekerjaan dan keterampilan orang tua dalam mengasuh dan mendidik anaknya. Berikut pengertian parenting menurut para ahli:
1. Jerome Kagam (1997)
Jerome merupakan seorang psikologi perkembangan yang mendefinisikan pengasuh sebagai serangkaian keputusan tentang sosialisasi pada anak yang mencakup apa yang harus dilakukan oleh orang tua agar mampu bertanggung jawab dan memberikan kontribusi sebagai anggota masyarakat.
Jadi maksudnya parenting adalah bagaimana orang tua harus menjelaskan kepada anak untuk memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap semua hal yang sudah atau belum dilakukan. Keluarga juga harus selalu mendukung kegiatan yang dilakukan anak selagi hal dilakukannya masih baik.
2. Hetherington dan Whiting (1999)
Menurut Heterington dan Whiting, parenting adalah proses unteraksi total antara orang tua dengan anak, seperti pemeliharaan, pemberian makan, membersihkan, melindungi dan proses sosialisasi anak dengan lingkungan sekitar. Orang tua merupakan pengasuh terbaik anak dan akan menjadi contoh terbaik bagi anak-anaknya.
3. Gunarsa (2002)
Pengasuh orang tua merupakan pola interaksi antara anak dengan orang tua yang bukan hanyameliputi kebutuh fisik (makan, minum, pakaian dan lain sebagainya) dan kebutuhan psikologis (afeksi atau perasaan) tapi juga norma-norma yang berlaku di masyarakat agar anak bisa hidup selaras dengan lingkungan.
Jenis-Jenis Parenting
Selain mengetahui arti parenting, jenis-jenis parenting adalah sebagai berikut:
1. Authoritarian Parenting
Pengasuhan ini mengkombinasikan tingginya demandingness/control dan rendahnya acceptance/responsive. Orang tua memaksakan peraturan, mengharapkan kepatuhan yang ketat, jarang menjelaskan mengapa anak harus memenuhi peraturan-peraturan tersebut, dan biasanya akan mengandalkan taktik kekuasaan seperti hukuman fisik yang bisa memenuhi kebutuhannya.
2. Authoritative Parenting
Orang tua authoritative lebih fleksibel, sebab meskipun mereka mengendalikan dan menggunakan kontrol, namun mereka juga menerima dan responsive. Orang tua akan membuat peraturan yang jelas dan konsisten melakukannya, mereka juga menjelaskan rasionalisasi dari peraturan orang tua dna pembatasannya.
Artinya, orang tua memberi anak pengertian yang masuk akal tentang aturan dan batasan yang diberikan. Meskipun orang tua mutlak yang mengambil keputusan, namun mereka juga hatus berinteraksi dengan menghormati pendapat anak.
3. Permissive Parenting
Pola asuh permisif menjadi bentuk pengasuhan di mana orang tua memberikan kebebasan sebanyak mungkin pada anak untuk mengatur dirinya. Anak tidak dituntut untuk tanggung jawab dan tidak banyak dikontrol oleh orang tua.
Pola asuh permisif memandang anak sebagai pribadi dan mendorong anak untuk tidak disiplin serta tidak mengatur tingkah lakunya sendiri. Dengan adanya pola seperti ini, maka anak mendapatkan kebebasan sebanyak mungkin dari keluarganya. Biasanya, mereka tidak akan menegur dan memperingatkan apabila anak sedang dalam bahaya, dan bimbingan yang mereka berikan pun sangat sedikit.
4. Neglectful Parenting
Pola asuh yang keempat ini biasanya memberikan waktu dan biaya yang sangat minim pada anak-anaknya. Waktu orang tua biasanya banyak digunakan untuk keperluan ekonomi seperti bekerja dan terkadang mereka terlalu hemat biaya untuk anaknya.
Orang tua yang depresi termasuk dalam kategori ini, mereka cenderug menelantarkan anak-anaknya secara fisik dan psikis. Mereka juga tidak mau memberikan perhatian fisik dan psikis pada anaknya.
Adapun dampak dari pola asuh ini yakni sang anak akan cenderung moodyan, impulsive, kurang bertanggung jawab, tidak mau mengalah, self ekstrem (harga diri) yang rendah, sering membolos dan bermasalah dengan teman-temannya.
5. Overprotective Parenting
Pola asuh terakhir adalah kekhawatiran yang berlebihan terhadap kehidupan anak. Lebih dari pola asuh otoriter, orang tua dengan pola ini sangat khawatir jika kebutuhan sang anak tidak terpenuhi, takut dna cemas hal yang tidak baik terjadi pada anaknya.
Misalnya, orang tua memarahi anaknya jika bergaul dengan anak tetangga karena takut menjadi nakal. Mereka tidak memperbolehkan anaknya untuk pergi camping, karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dampaknya, anak tidak akan merasa bebas dan mengalami banyak larangan yang menghambat aktivitas mereka.
Nantinya, mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah. Dalam jangka yang cukup panjang, anak anak ini akan lebih mudah bergantung pada orang lain, mudah cemas, kurang dewasa, dan tidak bisa menyelesaikan masalah yang Ia hadapi sendiri.
Bagaimana? Sudah siapkah kamu menerapkan ilmu parenting yang tepat untuk buah hati tercinta? Jangan sampai kamu salah hanya karena faktor stress dan lelah ya. Terpenting, tetap tenang dan fokus dalam membesarkan dan mendidik anak. Semoga bemanfaat dan semangat!
Editor: Lamsari Gulo