Nasib Anies di Pilkada Jakarta, Dilirik PDIP Berpotensi Ditinggalkan PKS dan PKB

Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Basweedan. (Foto: Instagram/@aniesbaswedan)

PARBOABOA, Jakarta - PDIP tampaknya cukup realistis menghadapi Pilkada DKI Jakarta November nanti.

Meski menang pemilu 2024, partai berlambang banteng moncong putih mengakui, dinamika dan peta politik di setiap daerah berbeda.

Di Bali dan Jawa Tengah misalnya, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu sangat kuat, tetapi di Jakarta mereka kewalahan menghadapi dominasi PKS.

Konteks politik ini benar-benar disadari PDIP, sehingga menimbang-nimbang untuk mengusung kadernya sendiri di Jakarta.

Sang Sekjen partai, Hasto Kristiyanto, saat mendampingi sang Ketum, Megawati di acara Pameran Seni Rupa di Galeri Nasional, Jakarta, Kamis (8/8/2024) mengungkapkan kondisi internal partainya itu.

Hasto bercerita, jauh-jauh hari sebenarnya mereka memikirkan hal yang ideal bagi partai dengan mengusung kader sendiri. Namun keinginan itu berbenturan dengan kenyataan politik hari ini di DKI.     

"Kami juga harus bersikap objektif realistik," katanya.

Di DKI, PDIP kalah saing dengan PKS dalam perolehan kursi DPRD di pemilu kemarin. PKS meraih 18 kursi sementara PDIP hanya memperoleh 15 kursi.

Di sisi lain, dalam sejumlah survei, kader potensial PDIP, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, elektabilitasnya kalah dari Anies Baswedan yang genetika politiknya lekat dengan PKS.

Magnet Anies ini ternyata membuat PDIP tergoda, terutama menghadapi kaolisi KIM Plus yang bermanuver menarik sejumlah parpol, termasuk PKS untuk mengusung Ridwan Kamil di DKI.

Hasto mengungkapkan peluang itu. Bahkan ia memuji gaya bicara Anies sekaligus mengingatkan pernyataan Ketua DPR RI sekaligus kader PDIP, Puan Maharani yang mengaku tertarik untuk mengusung Anies.

"Dari bicaranya menarik," kata Hasto merujuk ke Anies Baswedan, sambil menegaskan, partai tetap membuka kemunginan untuk mengusung calon potensial lain termasuk Mantan Panglima TNI, Andika Perkasa.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, juga mengatakan bahwa pihaknya membuka peluang untuk bekerja sama dengan PKB mengusung Anies menjadi Gubernur Jakarta.

Basarah mengungkapkan hal itu ditengah upaya partainya mencari sosok yang tepat untuk diusung dalam perebutan kursi orang nomor satu di Jakarta.

"Sangat mungkin pembicaraan mengenai kerja sama politik" dan Anies Baswedan, kata dia, sedang "dibicarakan dengan calon yg mungkin akan kami usung dari PDI Perjuangan."

Tak hanya itu, ia mengklaim telah menemui Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar untuk membicarakan koalisi.

Kemungkinan, demikian ia meneggaskan, "kita akan melakukan kerja sama politik."

Anies sendiri mengaku merasa terhormat kala disebut-sebut oleh PDIP sebagai salah satu calon gubernur potensial. 

Ia menyampaikan terimakasihnya, dan mengaskan hal itu sebagai "sebuah kehormatan yang luar biasa."

Calon Presiden pada Pemilu 2024 itu bahkan mengapresiasi semua partai yang memiliki ketertarikan untuk mendukungnya maju pada Pilkada Jakarta.

Hal tersebut ia nilai sebagai dampak dari 5 tahun kepemimpinannya di Jakarta yang dianggap banyak memberi dampak baik dan menciptakan kedamaian.

Adapun PKB hingga kini tetap konsisten mendukung Anies Baswedan.

"PKB masih konsisten sama Pak Anies," kata Ketua DPW PKB DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas di Jakarta, Jumat (9/8/2024).

Sementara itu, terkait berkoalisi dengan PDIP, Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid mengatakan, pihaknya belum mau berbicara ke arah sana.

Kendati demikian, Jazilul menekankan bahwa PKB akan bekerja sama dengan Partai Gerindra. Dia menyebut kesepakatan itu juga sudah disampaikan saat Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Kamis (8/8) malam. 

Jazilul tak mau berbicara secara gamblang apakah PKB resmi bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, serta mengusung Ridwan Kamil (RK) di Jakarta.

Yang jelas "PKB bersinergi dengan Gerindra," katanya.

Editor: Gregorius Agung
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS