PARBOABOA, Jakarta - Perang antara Hamas dan Israel, hingga kini belum mereda. Saat ini, Amerika Serikat bahkan mulai mengkhawatirkan keikutsertaan Iran dalam perang ini.
Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken pada Minggu (22/10/2023) menyampaikan kekhawatiran terhadap Iran yang memiliki potensi melakukan eskalasi terhadap Israel.
AS dan negara-negara sekutu lainnya meminta agar Iran tidak membantu Hamas meningkatkan serangannya.
Blinken mengatakan, bahwa pada situasi saat ini, tidak ada yang boleh melakukan serangan lebih lanjut terhadap Israel. Khususnya juga serangan kepada personel mereka yang berada disana.
Situasi ini muncul di tengah kekhawatiran AS akan adanya kehadiran militan Hizbullah yang berpihak pada Iran di selatan Lebanon, atau kelompok lainnya, yang akan mencoba memperluas konflik di wilayah tersebut.
Pasalnya, saat ini ada berbagai konflik yang sedang terjadi di Timur Tengah. Salah satunya ialah Zionis yang berperang dengan pasukan yang berada di wilayah di Lebanon selatan.
Kelompok di Lebanon tersebut bernama Hizbullah, yang disokong senjata oleh Iran dan dikhawatirkan akan melakukan eskalasi perang.
Amerika Serikat Tingkatkan Dukungan Kepada Israel
Negara yang mendukung Israel seperti Amerika Serikat (AS), kian meningkatkan pasukan dan pasokan militer dalam konflik ini.
Sebelumnya, negara AS telah mengirim senjata dan tengah mempersiapkan pengiriman pasukan tambahan ke Timur Tengah.
Menteri Pertahanan AS, Loyld Austin, pada Sabtu (21/10/2023) mengatakan langkah itu diambil usai berdiskusi dengan Presiden Joe Biden akan kemungkinan proksi dari Iran di wilayah konflik Timur Tengah.
Mereka telah mengirim senjata dengan sistem THAAD dan Patriot yang dirancang untuk mengintersep rudal balistik dengan berbagai jangkauan.
Austin mengungkapkan, tindakan ini diambil untuk melakukan pencegahan di tingkat regional, meningkatkan perlindungan pasukan Amerika Serikat yang tengah berada di kawasan tersebut, dan mendukung upaya pemerintah Israel.