Klarifikasi Ferdinand Hutahaean Soal Cuitannya yang Menyinggung Agama

Ferdinand Hutahaean (dok Tangkapan layar dari akun @FerdinandHaean3)

PARBOABOA, Jakarta - Nama mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mendadak memicu kemarahan publik karena cuitannya di Twitter dianggap merendahkan Allah. Melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3, Ferdinand menuliskan, “Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa maha segalanya".

Cuitan itu memang telah dihapus, namun jejak digital cuitan tersebut menyebar melalui tangkapan layar yang memicu kemarahan para netizen. Netizen kemudian beramai-ramai menaikkan #TangkapFerdinand dan menjadi trending topik.

Seorang netizen bahkan mencuitkan jika darah Ferdinand Hutahaean halal untuk ditumpahkan karena cuitannya tersebut.

“Darahnya HALAL, Karna sudah Menghina dan Merendahkan ALLAH. Yang Merasa Terhina Mainkan Jari Kalian!! #Tangkap Ferdinand,” tulis akun Sunset­___17.

Klarifikasi Ferdinand

Menanggapi ramainya cuitan yang meminta untuk segera memenjarakan dirinya, Ferdinand kemudian memberikan klarifikasi mengenai cuitannya tersebut melalui sebuah video di akun Twitternya pada Rabu (5/1).

Ferdinand menjelaskan jika cuitan tersebut tidak bertujuan untuk menyasar kelompok, maupun agama tertentu. Cuitan tersebut hanyalah dialog imajiner antara hati dan pikirannya beberapa hari yang lalu, saat dirinya sedang mendapat banyak beban.

"Ketika saya down tak perlu saya bercerita di media sosial kalau saya sedang down. Tapi saya lakukan dialog imajiner antara pikiran dan hati saya. 'Hai Ferdinand kamu akan habis. Tak akan bisa menjagamu. Allahmu lemah'. Tapi hati saya bilang 'Hey tidak. Allahku kuat. Jadi jangan samakan Allahku dan Allahmu'. Kira-kira itu dialog imajiner antara pikiran dan hati saya," kata dia.

Namun meski cuitan tersebut dibuat bukan untuk menyasar kelompok tertentu, Ferdinand tetap meminta maaf kepada pihak-pihak yang merasa terganggu atau merasa tidak nyaman atas cuitan tersebut.  

"Saya minta maaf kepada siapapun yang merasakan cuitan saya mengganggu atau membuat siapapun tak nyaman. Intinya itu dialog imajiner bukan menyerang siapapun," tandasnya.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS