PARBOABOA, Meulaboh - Sebanyak tiga unit rumah warga di kawasan Gampong Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat rusak parah akibat diterjang angin kencang pada Jumat (1/10) dini hari sekitar pukul 04.15 WIB.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Tagana Aceh Barat, Ferry Kurniawan mengatakan pihaknya baru mendapatkan informasi kejadian tersebut sekitar pukul 07.00 pagi tadi.
"Akibat hujan deras disertai angin kencang tiga atap rumah warga rusak berat dan sebagian atap bangunan sekolah dasar juga mengalami kerusakan," ungkap Ferry Kurniawan.
Berdasarkan hasil kaji cepat sementara oleh Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat, peristiwa tersebut juga berdampak kepada 11 jiwa dari 3 KK. Sementara tidak ada korban jiwa meninggal dunia atas kejadian tersebut.
Adapun data tiga rumah warga yang mengalami kerusakan parah sebut Ferry ialah rumah milik Nurjali (60), Yusri (42) dan Halimatun sa'diah (30). Dikatakan Ferry kondisi terkini saat ini, warga yang mengalami kerusakan tengah mencoba membersihkan puing-puing rumahnya.
Menurut Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, saat ini warga yang tertimpa musibah tersebut mulai memperbaiki dan membersihkan puing-puing bangunan.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan informasi prakiraan cuaca yang menyebut bahwa hujan lebat yang dapat disertai angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Provinsi Aceh hingga Sabtu 2 Oktober 2021. BMKG juga menetapakan Provinsi Aceh dalam status ‘Waspada’ untuk potensi dan dampak banjir bandang yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.
Menanggapi adanya informasi dari BMKG tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Provinsi Aceh meneruskan informasi Peringatan Dini potensi hujan tersebut kepada BPBD Kabupaten/Kota untuk diteruskan kepada pihak terkait di Kabupaten/Kota dan masyarakat. Melalui informasi tersebut diharapkan dapat dijadikan dasar untuk pengambilan kebijakan dan lebih meningkatkan kewaspadaan seluruh unsur dalam menghadapi potensi dan ancaman bencana hydrometeorologi.