PARBOABOA, Korsel – Idol K-Pop saat ini tengah menyita perhatian hampir seluruh dunia. Melalui karyanya, idol K-Pop dapat meningkatkan popularitasnya dan menuai kekaguman dari para penggemar.
Namun, terdapat beberapa idol K-Pop yang dituduh lecehkan agama Islam melalui karya yang dibuatnya. Karya tersebut akhirnya menuai hujatan dari warganet di seluruh dunia, terutama yang beragama Islam.
Kreativitas seorang idol memang tidak terbatas oleh hal apa saja. Tapi ketika sebuah karya memakai unsur agama, maka hal itu akan menimbulkan sensasi dan juga kritikan tajam dari berbagai kalangan.
Beberapa idol K-pop ini dituduh sudah menghina agama Islam. Hal ini karena memakai unsur yang dianggap suci oleh umat Muslim. Walaupun tak mempunyai maksud untuk melecehkan agama dan sudah melontarkan permintaan maaf, tapi kontroversi terus terjadi sampai mengundang protes dari publik.
Idol K-Pop yang dituduh lecehkan agama Islam:
1. NCT
Salah satu boy grup papan atas Korea Selatan, NCT juga pernah terlibat dalam kontroversi penghinaan agama. Hal ini bermula dari comeback NCT di 2020 lalu, salah satu unitnya membawakan lagu bertajuk "Make a Wish (Birthday Song)".
Sejak dirilis, lagu tersebut telah mendapat sorotan karena menggunakan ornamen yang dianggap sakral oleh umat Muslim ditambah dengan dirilis pernak-pernik dari lagu tersebut membuat penggemar semakin geram dengan ulah SM Entertainment yang dinilai tidak menghormati agama Islam.
Pernak-pernik tersebut memakai ornamen tempat ibadah kaum muslim, dari tampilan pin hingga tampilan pop-up dengan desain masjid dan kubus berhias yang serupa dengan bentuk dari Ka'bah, salah satu tempat ibadah paling suci dari kaum muslim yang berada di Mekah.
Karena hal ini, warganet dan sebagian penggemar NCT menuntut agar SM Entertainment melakukan refleksi diri dan tidak menimbulkan kekecewaan di kalangan penggemar yang beragama Islam.
2. Jay Park
Dikenal sebagai rapper, lagu dari Jay Park kerap mengundang kontroversi karena liriknya yang berbau sensual atau memiliki unsur agama di dalamnya. Salah satunya, lagu Jay Park berjudul "MUKKBANG!" yang dituduh menghina agama Islam pada 27 Mei 2021.
Dalam lirik lagu tersebut, terdapat kata-kata seperti 'Allah', 'Haram', dan 'Wanita-wanita Arab' yang memicu kecaman karena bait aslinya tertulis "Sembah aku seperti Allah", "Berhentilah untuk Allah, semua yang kita inginkan adalah Salam Salam."
Hadirnya kata yang sakral bagi umat Muslim di lagu tersebut membuat Jay Park diserbu kritikan pedas dari warganet. Melihat kegaduhan yang ada, Jay Park segera mengklarifikasi dan meminta maaf di akun Twitter pribadinya.
"Awalnya, aku tidak paham letak permasalahannya, namun setelah membaca komentar kalian yang berusaha menjelaskan padaku mengapa itu menyinggung, akhirnya aku memahami bahwa aku telah menggunakan kata yang sakral dan tidak bisa digunakan secara bebas untuk lirik.
Bukan tempatku untuk memakai kata yang sangat berarti bagi umat Muslim dalam lirik rapp-ku. Aku meminta maaf kepada semua penggemar Muslimku.
Aku tidak pernah berniat untuk merendahkan atau menyinggung sebuah agama tertentu. Aku akan berhati-hati ke depannya. Aku mencintai dan menghormati setiap orang dengan budaya, etnik, dan agama yang berbeda."
3. BLACKPINK
Berkolaborasi dengan Selena Gomez, lagu "Ice Cream" karya BLACKPINK ternyata pernah dituduh menghina agama Islam karena penggalan lirik lagunya. Tuduhan penghinaan ini terletak di lirik lagu milik Lisa yang menyebut nama Nabi Musa (Moses) pada lirik lagu "Ice Cream" di verse 1.
Di lirik tersebut, ditemukan kata Nabi Musa atau Moses dalam bahasa Inggris. Pada lirik yang dinyanyikan Lisa terdapat bait yang mengatakan, "Play the part like Moses (Memainkan peran seperti Nabi Musa)."
Sebagai penulis lirik lagu "Ice Cream", Bekun Boom mencoba memberikan penjelasan dan membantah tuduhan mengenai lirik lagunya yang mengandung simbol seksual. Bekuh Boom mengungkapkan bahwa ia tidak bermaksud menghina agama Islam.
Ia memberikan klarifikasi kalau dirinya hanya melakukan permainan kata di lirik "Ice Cream" sebagai punchline. Ia juga meminta agar orang-orang berhenti menghujatnya di sosial media.
4. CL
Lee Chae-rin atau lebih dikenal dengan CL juga pernah terkena kontroversi penghinaan sebuah agama. CL dianggap menghina agama islam pada tahun 2014 silam dengan menggunakan lirik lagu.
Lagu solo CL bertajuk "Mental Breakdown" membuat kehebohan karena terdapat memasukkan ayat suci Alquran. Pada menit 2:55 di lagu tersebut, terdengar lantunan ayat suci Alquran yakni Surat An-Naba ayat 32-34.
Hal ini tentu saja memicu perdebatan dan membawa masalah cukup serius di kalangan penggemar. Hingga akhirnya, YG Entertainment selaku agensi yang menaungi CL menanggapi permasalahan tersebut dengan bijak. Agensi memutuskan untuk menghapus lafal Alquran di lagu dan meminta maaf atas kontroversi yang terjadi.
5. (G)I-DLE
Pada 2019 lalu, (G)I-DLE pernah dituduh telah melecehkan agama islam. Penampilan mereka di acara Golden Disc Awards ke-33 menimbulkan sensasi di kalangan warganet karena gambar latar. Saat itu, (G)I-DLE tampil menggunakan gambar masjid.
Di acara tersebut, G(I)-DLE tampil membawakan lagu andalan mereka berjudul "Latata". Gambar masjid tersebut terlihat jelas dari panggung utama Golden Disc Awards. Pemakaian gambar masjid di acara hiburan sontak menuai kritikan dan penggemar menuntut untuk agensi meminta maaf, terutama yang beragama Islam.
Geram karena artis idolanya terkena hujatan, penggemar tidak hanya menyalahkan agensi, tetapi juga menyalahkan pihak penyelenggara karena tidak memperhatikan detail yang berdampak pada terjadinya kontroversi.
6. Loco
Loco yang juga berprofesi sebagai rapper ternama di Korea Selatan juga pernah menuai kecaman dari publik karena memasukan suara azan ke dalam lagu yang berjudul "Act Serious".
Parahnya, ia menggunakan lantunan azan yang di-remix. Di awal lagu, terdengar jelas lantunan 'Allahu Akbar... Allahu Akbar.' Akun sosial medianya dibanjiri kritikan dan kecaman dari berbagai pihak.
Setelah menerima kecaman, Loco akhirnya meminta maaf dan mengaku tidak menyadari bahwa lantunan yang ia gunakan berhubungan erat dengan umat muslim. Pihak agensi Loco juga langsung mengambil tindakan dengan menghapus bagian melodi yang menuai kontroversi.
Editor: -