PARBOABOA – CEO Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), M. Hardika Aji, mengungkapkan bahwa setidaknya lima klub BRI Liga 1 2023/2024 telah menunggak pembayaran gaji kepada para pemainnya.
Hardika Aji menjelaskan bahwa informasi ini diterima APPI melalui pemain yang tergabung dalam lima klub tersebut. Namun, hingga saat ini, belum ada laporan resmi dari para pemain kepada APPI terkait masalah ini.
Hardika Aji juga belum merinci nama-nama klub Liga 1 yang terlibat dalam masalah penunggakan pembayaran gaji para pemainnya.
"Kami mendapati adanya penunggakan pembayaran gaji, namun hingga saat ini belum ada laporan resmi. Kami lebih cenderung untuk memfasilitasi komunikasi antara pihak klub dan pemain. Jumlah penunggakan cukup signifikan," ujar Hardika Aji dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu (1/11/2023).
Penjelasan APPI
"Perlu dicatat bahwa dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah klub yang mengalami penunggakan pembayaran gaji pemain lebih banyak di musim ini. Meskipun ada laporan terkait masalah ini, namun belum ada laporan yang memberi kuasa kepada APPI untuk bertindak," jelas Hardika Aji.
"Kami berusaha lebih fokus pada pertukaran informasi dan upaya mencari solusi yang menguntungkan semua pihak. Ada sekitar lima klub atau mungkin lebih yang terlibat dalam masalah ini," tambahnya.
Hardika Aji juga mendengar bahwa penunggakan pembayaran gaji pemain oleh klub BRI Liga 1 berkaitan dengan tahun politik. Namun, ia menegaskan bahwa kondisi politik bukan alasan yang sah untuk menahan hak-hak pemain.
Tahun Politik
"Seharusnya, komunikasi antara pemain dan klub, atau bahkan melalui APPI, harus membuka pintu untuk mendengar dan memahami alasan-alasan di balik penunggakan ini," kata Hardika Aji.
"Pertanyaan apakah hal ini terkait dengan tahun politik menjadi penting, walaupun seharusnya pengelolaan keuangan klub harus dipertimbangkan sejak awal. Apakah penurunan pendapatan dari penonton di stadion, yang beberapa klub memandangnya sebagai sumber pendapatan, juga berperan di sini," ujarnya.
"Iya, situasi tahun politik mempengaruhi hubungan dengan sponsor. Kami memahami bahwa dalam dunia bisnis, pasca-pandemi COVID-19 dan tragedi Kanjuruhan, serta dalam suasana tahun politik, tidak semudah yang diharapkan."
"Namun, yang penting adalah apa yang sudah dijanjikan sejak awal harus dijalankan dengan komitmen. Kami perlu mempertimbangkan alasan di balik setiap klub, apakah alasan tersebut masuk akal atau tidak," tambahnya.
Tunggakan Bermacam-macam
"Jumlah bulan penunggakan pembayaran gaji beragam, bahkan di dalam satu klub pun bisa berbeda-beda," ungkap Hardika Aji.
"Saat ini, APPI belum dapat mengambil tindakan lebih lanjut karena belum ada laporan resmi dari pemain. Kami masih dalam tahap komunikasi dan advokasi. Kami akan menunggu pemain untuk memberikan pembaruan tentang langkah selanjutnya."
"Apakah setelah ada kesepakatan antara pemain dan klub, apakah ada komunikasi yang intensif dan produktif antara pemain dan klub, atau apakah pemain membutuhkan APPI sebagai wakil mereka, semuanya masih dalam proses penantian beberapa hari ke depan," kata Hardika Aji.
Editor: Michael