PARBOABOA – Leicester City memecat Brendan Rodgers setelah kekalahan dari Crystal Palace di pekan ke-29 Premier League pada 1 April 2023. Performa buruk tim menjadi alasan utama di balik pemecatan tersebut.
Rodgers hanya berhasil meraih satu kemenangan dari sepuluh pertandingan awal Premier League musim ini.
Penampilan buruk ini berlanjut hingga pekan ke-29, di mana Leicester hanya mampu meraih satu hasil seri dari enam penampilan terakhir mereka.
Hal ini sangat jauh dari capaiannya di empat musim sebelumnya, di mana ia selalu membawa timnya finis di posisi 10 besar. Saat dipecat, Leicester berada di posisi ke-19 di klasemen Premier League.
Untuk mengisi kekosongan kursi pelatih di Leicester, terdapat empat nama yang dianggap cocok untuk The Foxes. Nama-nama tersebut adalah Rafael Benitez, Ole Gunnar Solskjaer, Frank Lampard, dan Lucien Favre.
Rafael Benitez
Rafael Benitez, pelatih berpengalaman dengan 37 tahun pengalaman melatih tim, dianggap sebagai kandidat yang sangat cocok untuk mengisi posisi tersebut.
Selain itu, dia juga telah berhasil memenangkan sejumlah trofi bergengsi di kancah Eropa bersama Liverpool dan Chelsea, seperti Liga Champions, UEFA Super Cup, dan Liga Europa.
Ole Gunnar Solskjaer
Ole Gunnar Solskjaer, mantan pemain dan pelatih Manchester United, juga dianggap sebagai salah satu kandidat yang cocok untuk mengisi kursi pelatih Leicester.
Meskipun belum memiliki banyak pengalaman melatih di Premier League, dia berhasil membawa Man United finis di posisi kedua pada musim 2020/21 di atas Liverpool.
Frank Lampard
Legenda Premier League lainnya, Frank Lampard, juga masuk dalam daftar kandidat. Meskipun belum berhasil meraih gelar apapun saat melatih sebuah tim, dia berhasil membawa Chelsea bertahan di zona Liga Champions di musim pertamanya.
Namun, dia baru saja dipecat dari Everton karena performa buruk pada musim 2022-2023.
Lucien Favre
Terakhir, Lucien Favre, pelatih berkebangsaan Swiss, masuk dalam daftar kandidat pelatih Leicester. Favre terkenal di sepak bola Jerman dan Prancis, di mana ia telah melatih beberapa klub seperti Borussia Dortmund dan OGC Nice.
Kemampuannya membawa Dortmund finis di posisi dua di atas Bayern Munchen selalu impresif. Ia dianggap memiliki kemampuan untuk membantu Leicester keluar dari zona degradasi Premier League saat ini.