PARBOABOA – Hari ini tepat 20 tahun serangan 11 September atau disebut juga peristiwa Selasa Kelabu, dimana kejadian tepat 20 tahun silam itu terjadi di hari Selasa. Saat itu terjadi rangkaian aksi serangan bunuh diri yang menargetkan Warga Kota New York dan Washington, Amerika Serikat.
11 September pagi itu, 19 pembajak dari kelompok militan Islam, Al Qaeda membajak empat unit pesawat jet penumpang dan menabrakkan dengan sengaja dua pesawat ke Menara kembar World Trade Centre di New York.
Kedua menara yang disebut sebagai The Twin Tower itu runtuh dalam waktu 2 jam. Tidak Hanya itu, pembajak juga menabrakkan pesawat ketiga ke gedung Pentagon di Virginia.
Sedangkan pesawat keempat sempat dicoba diambil alih oleh penumpang, namun kemudian jatuh di sebuah lapangan di wilayah Pennsyllvania.
Laporan resmi Tim investigasi 911 Washington D.C menyatakan korban tewas sekitar 3000 jiwa dalam aksi teroris itu.
Osama Bin Laden sebagai salah satu pucuk pemimpin Al-Qaeda kemudian diburu. Dan pada Mei 2011, Barrack obama mengumumkan bahwa Bin Laden ditemukan dan sudah ditembak mati oleh marinir AS.
Seorang yang yang ikut terlibat sebagai dalang dalang serangan 11 September, Khalid Sheikh Mohammed untuk pertama kalinya sejak pandemi virus corona dimulai, muncul di ruang sidang militer bersama empat terdakwa lainnya di Teluk Guantanamo minggu ini.
Mohammed yang sudah tua, sekarang berusia 57 tahun, janggutnya yang panjang berwarna oranye, tersenyum dan memberi isyarat dengan empat rekan terdakwa. Kelimanya ditahan di luar ruang sidang dalam isolasi di penjara Amerika Serikat dengan keamanan tinggi.
Empat tersangka lainnya, Mustafa Ahmed al-Hawsawi, Ramzi bin al-Shibh, Walid bin Attash, dan Abd al-Aziz Ali dan Mohammed dipastikan menghadapi hukuman mati dalam sidang pengadilan militer di Teluk Guantanamo. Proses hukum yang dijalani kempatnya masih berjalan sejak 20 tahun terjadinya serangan.
Kelimanya dituduh melakukan kejahatan perang dalam pembajakan pesawat 11 September yang mengakibatkan kematian 2.976 orang.